Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Menggelar Final Liga Champions di Luar Eropa

Kompas.com - 21/10/2016, 09:23 WIB
Ferril Dennys

Penulis


NYON, KOMPAS.com - UEFA akan melakukan terobosan baru soal tempat penyelenggaran final Liga Champions. Partai puncak turnamen tertinggi antarklub Eropa tersebut diwacanakan untuk kali pertama bakal digelar di luar Eropa.

Hal tersebut disampaikan Presiden anyar UEFA, Alesander Caferin, dalam wawancaranya dengan Associated Press, Kamis (20/10/2016).

Caferin mengatakan bahwa dia akan kembali menghidupkan proses tender terbuka untuk menentukan tempat digelarnya final. Caferin juga membuka kemungkinan final digelar di New York.

"Menurut saya, mungkin ini adalah ide untuk masa depan. Namun, kami harus berdiskusi mengenai wacana ini," tutur Caferin.

Caferin memiliki ide ini karena dia memandang perjalanan ke seluruh Eropa, sama lamanya dengan waktu tempuh ke Amerika Serikat.

"Contohnya untuk pergi dari Portugal menuju Azerbaijan hampir sama atau sama seperti jika Anda pergi ke New York. Bagi suporter hal tersebut bukan masalah tetapi kami harus menganalisisnya," tutur Caferin.

Sampai saat ini, UEFA tidak melakukan tender terbuka menentukan tempat menggelar final yang selama ini digelar di Eropa. Hanya saja negara yang ditunjuk menentukan sendiri stadion mana yang berhak menghelat final.

"Proses tender harus sangat jelas. Jika sebuah negara menggelar final Liga Champions atau Liga Europa lebih berdasarkan pertimbangan politis dan hal tersebut tidak bagus," ucap Caferin.

"Dengan proses prosedur tender yang jelas, saya akan memproteksi administrasi dan diri saya sendiri. Sebab, siapapun yang menghubungi kami, mendesak kami, dan meminta kami untuk memberikan dukungan, kami memiliki sebuah jawaban jelas, 'maaf ada aturan jelas kami tidak bisa melakukannya'," sambungnya.

Caferin juga menyatakan tidak akan mengubah waktu pertandingan demi memperluas pasar sepak bola di Asia yang memiliki keunggulan penonton televisi atau sponsor. Kebanyakan pertandingan Liga Champions pada 18.45 GMT, saat sebagian besar wilayah Asia sedang terlelap.

"Dari sudut pandang keuangan hal tersebut tidak ideal. Kami harus memikirkan pasar lain tetapi bagaimana untuk melakukannya saya belum tahu. China secara keuangan menarik. Sementara Amerika Serikat tidak hanya menarik secara keuangan tetapi sepak bola di sana sedang bertumbuh," ulas mantan presiden federasi Slovenia tersebut.
  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com