Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blunder Kiper Timnas U-19 dan Perbandingan dengan Kiper Legendaris Italia

Kompas.com - 13/09/2016, 06:27 WIB
Ferril Dennys

Penulis

Sumber JUARA

HANOI, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional (timnas) U-19 Indonesia, Eduard Tjong, mengomentari kesalahan yang diperbuat kiper pengganti, Satria Tama. Menurut Edu, sapaan karib Eduard Tjong, hal tersebut wajar di dalam sepak bola karena pernah juga dialami kiper legendaris Italia.

Antisipasi yang gagal dari Satria Tama mengakibatkan Myanmar U-19 sukses mengunci kemenangan 3-2 atas Indonesia U-19 pada laga Grup B Piala AFF U-19 di Vietnam Youth Training Center, Hanoi, Senin (12/9/2016).

Sebetulnya, Satria bukan kiper utama dalam laga tersebut. Pemain asal Persegres Gresik United itu menggantikan Muhammad Riyandi yang cedera pada menit ke-57.

"Soal blunder Satria, saya pikir hal itu manusiawi. Bahkan, kiper legendaris Italia sekelas Dino Zoff saja pernah melakukan blunder," ucap Edu selepas laga.

"Kalau Riyandi, kondisinya masih fifty-fifty. Kami akan tentukan besok apakah dia bisa atau tidak diturunkan kontra Thailand," katanya.

Selain Edu, pelatih kiper Hermansyah juga ikut angkat bicara. Legenda Bandung Raya itu memberikan alasan mengapa dia lebih memilih Riyandi menjadi kiper nomor satu.

"Menjelang laga ini, mental Riyandi kami nilai paling oke. Pergantian yang terjadi juga karena Satria kami anggap lebih siap dibanding Awan Setho," ujar Hermansyah.

Padahal, jika menilik rekam jejak stok tiga kiper timnas U-19, nama Awan Setho terhitung yang paling berpengalaman di pentas internasional.

Tercatat, penjaga gawang asal Persip Pekalongan itu mengalahkan Riyandi dan Satria dengan sembilan penampilannya bersama timnas Garuda Muda. (Segaf Abdullah)

Kompas TV Timnas U-19 Targetkan Lolos Semifinal Piala AFF

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com