Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora: PT GTS Tidak Boleh Bertindak Seolah-olah Penguasa Negeri Ini

Kompas.com - 24/07/2016, 13:22 WIB
Anju Christian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengecam keputusan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) yang membatasi pemanggilan pemain untuk tim nasional Indonesia.

Selaku operator turnamen TSC, PT GTS menjalani pertemuan dengan klub-klub kontestan di Jakarta, Jumat (22/7/2016). Hasilnya, mereka menetapkan bahwa hanya dua pemain dari setiap klub yang boleh membela Indonesia untuk Piala AFF 2016.

Pelatih Indonesia, Alfred Riedl, boleh saja memanggil lebih dari dua pemain dari satu klub. Asalkan, pihak klub memberikan restu.

Menurut Imam, keputusan tersebut telah mengorbankan kepentingan nasional.

"Saya sangat terkejut mendengar adanya pembatasan bagi pelatih Alfred Ridel dalam merekrut pemain dari klub. Sikap PT GTS merupakan sikap arogan dan mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan di atas kepentingan nasional," tutur dia, Sabtu (28/7/2016).

Keputusan itu, dinilai Imam, juga memperkecil kesempatan para pemain untuk mencicipi seragam timnas. Padahal, pemain sudah pasti merasakan kebangaan ketika membela negara di ajang internasional.

Atas dasar itu, Imam berniat meminta PSSI untuk turun tangan mengubah aturan.

"Saya meminta PSSI untuk bersikap tegas. PT GTS tidak boleh bertindak seolah-olah penguasa negeri ini. Berikan kebebasan kepada pelatih untuk memilih pemain terbaik," ucap dia.

Para pemain terpilih bakal membela Indonesia pada Piala AFF yang berlangsung dari 19 November sampai 17 Desember 2016. Sebelum itu, ada pengundian babak grup pada 2 Agustus 2016.

Untuk undian grup, Indonesia masuk kelompok unggulan keempat atau terbawah untuk pengundian babak grup Piala AFF 2016.

Di kelompok tersebut, Indonesia bersanding setara dengan tim yang lolos dari kualifikasi. Timor Leste, Brunei, Laos, dan Kamboja menjadi kontestan kualifikasi.

Kompas TV Jelang Piala AFF 2016, PT GTS Bertemu dengan Perwakilan Klub
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com