Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Gothia, Mental Cadas “Laskar Ciracas”

Kompas.com - 16/07/2015, 10:36 WIB

Laporan wartawan Kompas, Agung Setyahadi, langsung dari Gothenburg, Swedia.

GOTHENBURG, KOMPAS.com – Air mata dan tawa mengiringi gol Ahda Suhada yang menjadi penentu kemenangan skuad Liga Kompas Gramedia-SKF Indonesia atas Subiaco Junior Football Club dari Australia di babak 128 besar atau 1/64 final Piala Gothia kategori U-15, Rabu (15/7/2015). Indonesia menang 4-3 melalui adu penalti setelah bermain 3-3 dalam rentang 2x30 menit.

Gol striker yang dijuluki “Badak” itu mengakhiri ketegangan di Lapangan Heden 3, Gothenburg, Swedia. Teriakan dan tepuk tangan suporter memecah udara malam yang mulai menggigit kulit. Ahda berlari ke tepi lapangan menghampiri para suporter Indonesia. Pemain Liga Kompas Gramedia (LKG) yang lain pun menghambur mengejar Ahda.

Mereka memeluk Ahda. Teriakan dan tawa para pemain masa depan Indonesia itu kemudian berubah menjadi isak tangis. Air mata bahagia meleleh setelah nasib mereka di Piala Gothia sempat di ujung tanduk.

“Saat melangkah dari tengah lapangan ke titik penalti rasanya deg-degan, ada rasa takut kalau tidak gol. Tetapi saya berusaha fokus. Saya tidak ingin kembali gagal seperti tahun lalu (di kategori U-14) tersingkir di babak ini,” ujar Ahda.

Pemain binaan sekolah sepak bola Tunas Cipta itu menyelesaikan jalan yang telah dibuka oleh kiper Wildan Mauluddin Achyar yang menggagalkan penalti kedua dan kelima Subiaco. Penyelamatan terakhir menjadi sangat krusial karena eksekusi penendang keempat tim LKG Rafi Syarahil berhasil ditepis oleh kiper Subiaco. Tiga algojo sebelumnya, Divie Alviandi, Riza Alfin Zidane, dan Yuswanto Aditya sukses menyelesaikan penalti.

“Dua penyelamatan itu adalah hasil latihan dan pengalaman di LKG. Selama kompetisi saya terbiasa menghadapi laga-laga penentu sehingga tidak terlalu tegang menghadapi adu penalti ini,” ujar Wildan.

Menegangkan

Kemenangan ini sangat melegakan bagi para pemain LKG yang dua kali menyamakan kedudukan, hingga memaksa laga diakhiri melalui adu penalti. Anak-anak asuh pelatih Indriyanto Nugroho dan asisten pelatih Benyamin Leobetty ini sempat unggul melalui gol penyerang sayap Aria Bisma Bagaskara di menit ke-8. 

Namun, sembilan menit kemudian Subiaco menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas Matthew Tissiman. Subiaco berbalik unggul di menit ke-24 melalui serangan balik yang diselesaikan oleh Daniel Pearce. Tim LKG memiliki lima peluang gol balasan melalui Muhammad Rafi Izzudin, Bagaskara, Muhammad Hambali Tolib, dan Rafi Syarahil, namun semuanya terbuang. 

Perjuangan “Laskar Ciracas” berbuah gol penyama kedudukan beberapa detik menjelang turun minum melalui sontekan Hambali. Gol ini memotivasi para pemain LKG untuk berjuang lebih keras. Mereka kembali menekan di babak kedua, namun Subiaco kembali mencuri gol melalui serangan balik. Sepakan Roshan Gilbert membawa wakil Australia itu unggul 3-2.

Tiga gol Subiaco ini menjadi catatan penting karena tim LKG rawan saat diserang balik, dan kurang solid dalam mengantisipasi bola-bola mati. Titik lemah ini menjadi fokus pembenahan tim pelatih LKG.

Setelah tertinggal gol, para pemain LKG semakin gencar menyerang. Mereka berusaha membongkar pertahanan lawan yang bertahan total. Peluang gol tercipta berulang kali namun semuanya kandas, termasuk dua kali tendangan Zidane dan Rafi Izzudin yang membentur gawang.

Anak-anak yang bermimpi membawa pulang Piala Gothia ke Indonesia ini diselamatkan oleh kerja keras dan semangat pantang menyerah mereka. Kemelut di depan gawang Subiaco saat laga tingga dua menit berbuah hadiah penalti. Wasit menunjuk titik putih setelah bola tendangan Rafi Izzudin tertahan tangan aktif bek lawan. Penalti diselesaikan oleh gelandang Divie Alviandi. 

“Ini pelajaran berharga bagi kami supaya tidak mudah putus asa,” tegas Rafi Izzudin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com