Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora: Pemain Harus Melawan

Kompas.com - 06/07/2015, 19:46 WIB
Ferril Dennys

Penulis

Sumber Antara
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menilai siapa pun pihak yang melarang klub atau pemain untuk mengikuti kompetisi, berarti sama dengan menghambat karier dan kemajuan mereka.

"Berarti mereka mau menghambat karier pemain dan klub," kata Imam Nahrawi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (6/7/2015).

Pernyataan Iman tersebut terkait pelaksanaan Piala Kemerdekaan 2015 yang dijadwalkan berlangsung pada 1 Agustus 2015. Turnamen yang dibentuk oleh Tim Transisi itu sempat menjadi polemik lantaran PSSI menyatakan bahwa kompetisi harus tetap di bawah kendali PSSI.

"Mereka (pemain dan klub) harus melawan dong, masa ada orang mau menghambat bikin kompetisi didiamkan saja. Pemain harus melawan sekarang," tuturnya.

Imam pun kembali meminta klub yang akan turun di Piala Kemerdekaan 2015 tidak risau dengan intimidasi. "Siapa yang takut. Kok takutnya sama mereka (PSSI), kok gak takut pemerintah," tegas Menpora.

Beberapa klub yang akan turun di Piala Kemerdekaan 2015 melaporkan telah mendapatkan intimidasi. Meski begitu, sebanyak 19 klub Divisi Utama sudah dipastikan akan ikut serta dalam turnamen tersebut.

Piala Kemerdekaan bakal dibagi menjadi tiga grup. Grup A bakal diisi PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires, Lampung FC, Persitara, dan Kalteng Putra. Sedangkan, Perserang, Cilegon United, Persika Karawang, PSIR Rembang, Persip Pekalongan, dan Persidago Gorontalo bakal menempati Grup B.

Adapun Grup C berisi klub-klub yang berasal dari Jawa Timur, antara lain Persepam Madura United, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban, dan Persinga Ngawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com