Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibubarkan Kemenpora, Tim Sembilan Hasilkan 9 Rekomendasi

Kompas.com - 06/05/2015, 16:18 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) resmi membubarkan Tim Sembilan yang salah satu tugasnya ialah memantau dan mengawasi kinerja PSSI.

Tim Sembilan dibentuk sejak awal Desember 2014. Tim tersebut dibentuk untuk merespons desakan masyarakat yang mengeluhkan kinerja PSSI pasca-kegagalan timnas pada beberapa kejuaraan.

"Tim Sembilan sudah selesai tugasnya. Atas nama Kemenpora, saya mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah bekerja keras dan sudah banyak memberikan kontribusi terhadap olahraga, khususnya sepak bola di Indonesia," ujar Sesmenpora, Alfitra Salam, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

"Hasil rekomendasi Tim Sembilan ini akan kami laporkan ke Dewan Perwakilan Rakyat, Pak Presiden, Wakil Presiden, menteri-menteri terkait, dan juga akan melaporkannya ke FIFA," ujarnya.

Hadir dalam acara jumpa pers tersebut di antaranya Koordinator Tim Sembilan Oegroseno, anggota Tim Sembilan, yakni Imam Prasodjo, Eko Tjiptadi, Natalia Soebagio, dan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto.

Oegroseno menjelaskan, selama empat bulan melaksanakan tugasnya, Tim Sembilan telah menghasilkan sembilan rekomendasi. Ia berharap rekomendasi tersebut bisa menjadi pintu masuk untuk membenahi berbagai masalah sepak bola di Indonesia.

"Ini entry poin yang cukup bagus untuk tata kelola pesepakbolaan nasional dan mungkin nanti diharapkan bukan hanya di sepak bola, melainkan juga untuk olahraga lainnya," kata Oegroseno.

Berikut ini adalah sembilan rekomendasi yang dihasilkan Tim Sembilan:

1. Mendorong Kemenpora untuk sesegera mungkin (masih dalam durasi saat Tim Sembilan bekerja) untuk menyusun dan menandatangani nota kesepahaman antara Menpora dan Kapolri.

2. Mendorong Kemenpora untuk sesegera mungkin (masih dalam durasi saat Tim Sembilan bekerja) untuk menyusun dan menandatangani nota kesepahaman antara Menpora dan Kepala PPATK.

3. Mendorong Kemenpora melalui BOPI untuk bersama-sama Badan Intelkam Mabes Polri, Ditjen Imigrasi, serta Ditjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja untuk mengupayakan pembentukan one stop service (pelayanan satu atap) sesegera mungkin.

4. Untuk melancarkan dan mendukung keberadaan aparat penegak hukum dalam proses penegakan hukum di bidang keolahragaan, Tim Sembilan mendorong Kemenpora untuk memprioritaskan kebutuhan keberadaan PPNS (penyidik pegawai negeri sipil) yang perlu dituangkan dalam RUU Sistem Keolahragaan Nasional.

5. Merekomendasikan kepada Menpora melalui BOPI untuk menunda dan/atau tidak menerbitkan rekomendasi penyelenggaraan kompetisi ISL 2015 sampai dipenuhinya persyaratan standar pengelolaan organisasi dan standar penyelenggaraan kejuaraan sesuai UU No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan peraturan pelaksanaan lainnya serta ketentuan federasi internasional.

6. Pemerintah harus sudah mendorong PSSI untuk membuka peluang secara obyektif melalui fit and proper test kepada berbagai pihak tertentu yang berpeluang untuk memimpin PSSI sebelum proses pemilihan yang terbuka sejauh itu sesuai dengan statuta FIFA.

7. Untuk tahap berikutnya, Kemenpora harus tetap melakukan monitoring yang intensif terhadap BOPI mengingat potensi "godaan" cukup tinggi.

8. Mempertimbangkan untuk menjadikan sejumlah catatan kritis terhadap beberapa regulasi FIFA, AFC, dan PSSI tersebut di atas untuk dipedomani secara serius oleh PSSI bagi perbaikan tata kelola persepakbolaan nasional pada masa depan.

9. Khusus mengenai dugaan pengaturan skor, Tim Sembilan mendorong Kemenpora untuk menindaklanjuti secara obyektif karena akan berdampak signifikan bagi profesionalisme pengelolaan sepak bola nasional sebagaimana diatur dalam salah satu tujuan yang tercantum dalam statuta FIFA, yaitu: to promote integrity, ethics and fair play with a view to preventing all methods or practices, such as corruption, doping or match manipulation, which might jeopardise the integrity of matches, competitions, players, officials, and members or give rise to abuse of association football.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com