Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persik Vs Arema Masih Belum Dapat Izin Kepolisian

Kompas.com - 19/08/2014, 16:53 WIB
Okky Herman Dilaga

Penulis

Sumber Antara
KEDIRI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, sampai saat ini belum memberikan izin pertandingan Indonesia Super League (ISL) antara Persik Kediri melawan Arema Cronus, yang akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kediri, Rabu (27/8/2014) mendatang.

"Disarankan mencari tempat di luar. Kami bukan menolak, tapi menyarankan," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota, AKP Siswandi di Kediri, Selasa (19/8/2014).

Menurut Siswandi, pertimbangan berupa saran tersebut untuk mencari lokasi pertandingan di luar Kediri, karena bersamaan dengan sejumlah agenda politik, termasuk memonitor perkembangan keputusan dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2014 maupun persiapan pelantikan DPRD Kota Kediri.

Selain agenda tersebut, Siswandi mengatakan pengalaman terjadinya kericuhan saat pertandingan antara Persik Kediri dengan Arema di Stadion Brawijaya, Kediri, juga menjadi pertimbangan, sehingga polisi menyarankan mencari tempat pertandingan di luar Kediri.

"Kalau trauma jelas ada. Makanya itu, kami menyarakan mencari tempat di luar (Stadion Brawijaya, Kediri)," ujarnya.

Menyinggung tentang adanya islah antara Persikmania (sebutan suporter Persik Kediri) dengan Aremania (sebutan suporter Arema), Siswandi mengatakan masalah islah itu akan menjadi bahan masukan. Nantinya akan dibahas kembali terkait dengan rencana pertandingan tersebut.

Persik Kediri akan dijadwalkan melakoni laga derbi dengan Arema Cronus pada 27 Agustus 2014. Namun, sampai saat ini masih terganjal izin dari polisi, padahal dari pihak PT Liga Indonesia (PT LI) memberi batas akhir bagi panitia pelaksana, ada ketegasan pertandingan maksimal Rabu (20/8/2014).

Persikmania juga sudah berkunjung ke Aremania untuk mengajak islah. Ajakan itu juga disambut baik oleh manajemen Arema Cronus, yang juga berharap pertandingan bisa digelar di Kediri.

Walaupun kesepakatan antara tokoh suporter atau koordinator wilayah bisa dilakukan, tapi jarang bisa sampai ke anggota korwil (koordinator wilayah), yang memicu terjadinya kekerasan setelah adanya kesepakatan damai tersebut.

Namun, dia berharap adanya kesepakatan damai itu berlanjut dan bisa diterima sampai ke anggota korwil, sehingga pertandingan bisa berlangsung dengan lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com