"Saya sangat kecewa dengan hasil ini. Saya sangat ingin membawa tim ini maju dan lolos ke babak berikutnya dan saya sangat kecewa. Namun, saya adalah orang yang memilih pemain, merancang taktik, dan menentukan bagaiaman kami bermain dan saya ingin bertanggung jawab secara penuh," ujar Zaccheroni, yang menangani Samurai Biru sejak Agustus 2010.
Pada Piala Dunia 2014, Jepang berada di Grup C bersama dengan Kolombia, Yunani, dan Pantai Gading. Jepang mengakhiri fase grup di peringkat keempat, dengan nilai satu hasil imbang 0-0 dengan Yunani, pada laga di Estadio Das Dunas, Natal, 19 Juni 2014.
"Saya mengatakan kepada pemain dan staf bahwa saya gembira dan bangga menjadi pelatih mereka. Selama empat tahun terakhir, saya mencurahkan hati dan jiwa saya untuk membantu tim ini berkembang," ujar Zaccheroni.
"Menurut saya, kultur sepak bola Jepang, karakter dan teknik para pemain bisa bicara banyak di pentas dunia. Yang kurang adalah kekuatan fisik."
"Saya mencoba menciptakan tim yang memiliki kecepatan dan intensitas dan tidak berpikir soal arah yang saya ingin mereka tuju adalah kesalahan. Menurut saya, tim ini harus tetap berada di jalur yang sama dengan yang telah diikuti selama empat tahun ini," tutur Zaccheroni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.