Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Emas Spanyol Berakhir, Giliran "Youngsters" untuk 2016

Kompas.com - 19/06/2014, 21:55 WIB
KOMPAS.com — Era emas Spanyol telah runtuh tatkala La Furia Roja tersingkir di fase grup Piala Dunia 2014. Datang dengan status juara dunia dan Eropa, Spanyol justru pulang membawa luka yang sangat perih karena mengalami nasib yang sangat tragis setelah menelan dua kekalahan beruntun.

Lirik menyayat lagu "God" milik John Lennon pada tahun 1970 bisa menggambarkan bagaimana hancurnya impian tim besutan Vicente del Bosque. Alih-alih mempertahankan gelar, mereka justru sudah menggenggam tiket pulang dari Brasil saat masih menyisakan satu pertandingan.

"Mimpi telah berlalu. Apa yang bisa saya katakan? Mimpi sudah berlalu. Kemarin," demikian penggalan syair lagu tersebut.

Kata-kata Lennon itu merujuk pada pecahnya The Beatles, yang merupakan bencana besar dalam sejarah musik populer. Ini juga bisa melukiskan kegagalan Spanyol di Brasil seusai kalah 1-5 dari Belanda pada laga perdana penyisihan Grup B pada 13 Juni, disusul kekalahan 0-2 dari Cile, Rabu (18/6/2014), yang membuat masyarakat sepak bola dunia terkejut.

Ya, takkan ada yang menyangka El Matador akan mengalami nasib yang begitu tragis. Padahal, Spanyol datang dengan sebagian besar amunisi, yang mencetak sejarah ketika mereka menguasai sepak bola dunia dalam kurun waktu enam tahun terakhir dengan dua kali berturut-turut menjuarai Piala Eropa (2008 dan 2012) serta juara dunia 2010. Ada kapten Iker Casillas, bek Sergio Ramos, gelandag Xabi Alonso, Xavi, David Silva dan Andres Iniesta, serta striker David Villa dan Fernando Torres.

Namun, semua kisah sukses Spanyol itu runtuh di Rio de Janeiro. Gaya sepak bola "tiki-taka" yang mengandalkan penguasaan bola sama sekali tak terjadi sehingga Spanyol harus menderita karena kalah dalam dua pertandingan awal. Tujuh gol meluncur ke gawang Casillas dan Spanyol hanya mampu mencetak satu gol, itu pun melalui titik penalti.

Harian olahraga di Spanyol, Marca, memberikan judul singkat, tetapi sangat padat arti di halaman depan, "The End", disertai foto Iniesta, yang mencetak gol kemenangan Spanyol ke gawang Belanda pada final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, sendirian di lapangan. Playmaker Barcelona itu terlihat sangat sedih.

Tampaknya generasi emas Spanyol sudah habis. Kini saatnya para bintang muda La Roja ambil bagian untuk meneruskan prestasi para seniornya. Mungkinkah \ Casillas, Xavi, Alonso, Villa, dan Torres harus melepaskan kostum Spanyol ketika mereka memulai misi mempertahankan gelar Piala Eropa dua tahun mendatang di Perancis?

Semua masih menjadi tanda tanya. Masa depan pelatih Del Bosque, yang sukses membawa Spanyol juara dunia 2010 dan Eropa 2012 juga tidak menentu karena setelah kalah dari Cile, dia mengaku akan mempertimbangkan posisinya.

"Kami minta maaf kepada publik," ujar Casillas, yang membuat beberapa kesalahan dalam dua pertandingan Spanyol, kepada televisi negaranya. "Tetapi mereka harus tahu bahwa kami sudah berusaha maksimal untuk membuat mereka kembali berbahagia, meskipun tidak terwujud," tambah pemain berusia 33 tahun ini, yang menjadi pemain Spanyol dengan penampilan terbanyak bagi timnas.

"Hari ini bukan hari untuk mulai menyalahkan dan mengatakan apakah akan berubah atau tidak. Ada beberapa dari kami yang sudah lebih dari 30 tahun. Pelatih akan membuat keputusan dan kami akan menghormatinya."

"Saya tidak tahu jika ini adalah pertandingan terakhirku bersama Spanyol. Kita akan lihat. Kelompok pemain ini tidak pantas tersingkir seperti ini."

Spanyol tak boleh larut dalam kesedihan karena tersingkir dari Piala Dunia 2014. Kini, mereka harus menatap ke depan untuk mempersiapkan skuad terbaik menghadapi Piala Eropa 2016.

Media Spanyol melaporkan bahwa Del Bosque tampaknya akan bertahan untuk mengemban misi mempertahankan gelar Piala Eropa, sekaligus mencetak hat-trick. Mantan pelatih Real Madrid tersebut ditengarai akan melakukan perombakan tim dengan memasukkan para pemain muda, termasuk sejumlah penggawa Spanyol U-21 yang tahun lalu menjuarai Piala Eropa U-21. Uji coba itu dimulai pada bulan September, ketika Spanyol menghadapi Macedonia dalam kualifikasi Piala Eropa.

David de Gea berpeluang besar menggeser Casillas di bawah mistar gawang La Roja, begitu juga dengan Thiago Alcantara dan Koke, yang gaya bermainnya mirip Xavi. Striker Diego Costa pun tampaknya tetap jadi pilihan utama, meskipun di Brasil dia masih redup. Nama-nama lain yang diprediksi akan mengisi skuad utama El Matador adalah Alvaro Morata dan Jese.

Meskipun demikian, pengalaman dan ketenangan para pemain senior masih diperlukan. Karena itu, gelandang Iniesta dan Silva, serta bek Sergio Ramos, kemungkinan besar dipertahankan. Semua itu dilakukan demi merajut kembali asa yang rusak di Brasil sehingga Spanyol bisa bangkit ketika mempertahankan gelar Eropa di Perancis pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Juara Liga 1, Rahasia Bojan Hodak Benahi Maung Bandung

Persib Juara Liga 1, Rahasia Bojan Hodak Benahi Maung Bandung

Liga Indonesia
Kata Pelatih Tanzania jika Timnas Indonesia Ingin Kalahkan Irak

Kata Pelatih Tanzania jika Timnas Indonesia Ingin Kalahkan Irak

Timnas Indonesia
AVC Challenge Cup: Indonesia Kalah dari Korsel, Grogi dan Tegang

AVC Challenge Cup: Indonesia Kalah dari Korsel, Grogi dan Tegang

Sports
Jelang Indonesia Vs Irak, Marselino Banyak Belajar dari Piala Asia U23

Jelang Indonesia Vs Irak, Marselino Banyak Belajar dari Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Daftar Tim Promosi Serie A: Warna Indonesia dalam Jay Idzes dan Como 1907

Daftar Tim Promosi Serie A: Warna Indonesia dalam Jay Idzes dan Como 1907

Liga Italia
Satu Dekade di Indonesia, NBA Berkomitmen Kembangkan Talenta Muda

Satu Dekade di Indonesia, NBA Berkomitmen Kembangkan Talenta Muda

Sports
Persib Juara Liga 1 2024 Jadi Kado Spesial Ulang Tahun Umuh Muchtar

Persib Juara Liga 1 2024 Jadi Kado Spesial Ulang Tahun Umuh Muchtar

Liga Indonesia
Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Internasional
Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Liga Indonesia
Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Badminton
Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Liga Lain
Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Liga Italia
Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Timnas Indonesia
Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com