KOMPAS.com - Tiba paling awal di Brasil bukan berarti Australia juga ingin menjadi tim pertama yang pulang. Tim polesan pelatih Ange Postecoglou bisa bertahan lebih lama jika di Cuiaba, Sabtu (14/6/2014) pukul 05.00 WIB, bisa menjungkalkan Cile. Bagi kedua tim, laga ini krusial karena lawan berikutnya adalah Spanyol dan Belanda.

"Kami senang di posisi underdog. Kami tidak punya beban menghadapi setiap pertandingan. Yang pasti kami ingin membuat kejutan,” kata gelandang bertahan Matthew Spiranovic.

Sejauh ini penampilan Australia memang belum meyakinkan. Dari tiga laga uji coba pada fase terakhir persiapan, mereka tidak pernah menang.

Pada laga uji coba pertama di Australia, mereka kalah dari Ekuador 3-4 meski sempat unggul 3-0. Pada uji coba kedua lawan Afrika Selatan mereka cuma bisa bermain imbang 1-1. Sementara di laga uji coba terakhir ”The Socceroos” takluk 0-1 dari Kroasia.

Kelemahan utama Australia adalah koordinasi permainan yang masih lemah. Tim yang terdiri atas gabungan pemain muda dan senior ini belum sepenuhnya menyatu.

Akan tetapi, Australia punya modal semangat yang cukup kuat dalam tim. Mereka juga tidak menunjukkan sedikit pun rasa gentar kepada lawan. ”Kami bebas bermain dengan gaya kami. Tak perlu takut. Kami akan berjuang,” kata pemain gelandang Matt McKay.

Situasi yang dihadapi Australia kali ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari Piala Dunia 2010. Saat itu, Australia yang tergabung di Grup D bersama Jerman, Ghana, dan Serbia juga dipandang sebelah mata.

Meskipun akhirnya mereka tak lolos ke babak 16 besar, Australia bisa pulang dengan kepala tegak karena bisa menahan imbang Ghana 1-1 dan mengalahkan Serbia 2-1. Mereka tidak lolos hanya karena kalah selisih gol dari Ghana.

Cile memang tidak boleh memandang enteng Australia. Dalam sejarah Piala Dunia, Australia pernah menahan imbang Cile di babak penyisihan grup Piala Dunia 1974. Saat itu hasilnya 1-1.

Namun, dari materi pemain, kali ini Cile memang jauh lebih unggul. Tim asuhan pelatih Jorge Sampaoli ini cukup solid dan bermain agresif.

Mereka datang ke Brasil juga dengan catatan yang mengesankan dengan menempati posisi ketiga di zona Amerika Selatan di bawah Argentina dan Kolombia.

Pada laga uji coba fase persiapan akhir, penampilan Cile juga mengesankan. Mereka sukses mempermalukan Inggris 2-0 di Stadion Wembley dan membuat pemain Jerman bersusah payah untuk bisa menang 1-0. Pada dua laga berikutnya, Cile sukses mengalahkan Mesir 3-2 dan menaklukkan Irlandia Utara 2-0.

Bintang klub Barcelona, Alexis Sanchez, akan menjadi otak permainan Cile. Kemenangan atas Australia membuka peluang bagi Cile bersaing dengan Belanda dan Spanyol untuk memperebutkan satu tiket ke babak 16 besar. (FIFA.COM/AFP/OTW)