Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fantastis, Penghasilan Premier League Mencapai Rp 59,6 Triliun!

Kompas.com - 05/06/2014, 17:59 WIB
KOMPAS.com -- Sebutan bahwa Premier League merupakan liga terbesar di dunia bukan isapan jempol. Fakta membuktikan bahwa Premier League meraih penghasilan tertinggi mencapai 3 miliar poundsterling (sekitar Rp 59,670 triliun) selama musim 2013/14, sedangkan rasio pendapatan dari upah meningkat 71 persen. Ini merupakan rekor tertinggi.

Bandingkan dengan raihan pada musim sebelumnya. Menurut para ahli keuangan di Deloitte, penghasilan klub untuk Premier League "hanya" mencapai rekor 2,52 miliar poundsterling (sekitar Rp 50,118 triliun) pada musim 2012/13.

Pendapatan yang dihasilkan oleh tim-tim elite di Inggris jauh melebihi sejumlah divisi di Eropa, termasuk Jerman (2,1 miliar euro/sekitar Rp 33,870 triliun), Spanyol (1,9 miliar euro), dan Italia (1,7 miliar euro), walaupun Bundesliga masih menjadi liga yang paling banyak keuntungan di Eropa dengan laba operasi 278 juta euro (sekitar Rp 4,485 triliun). Premier League di posisi berikutnya dengan laba operasi 100 juta euro, sedangkan 13 tim membukukan laba usaha di 2012/13, meningkat dari hanya 10 tim pada tahun sebelumnya.

Adanya kesepakatan baru untuk siaran televisi dan meningkatnya pertumbuhan komersial, Deloitte memperkirakan pendapatan klub Premier League akan meningkat hampir 30 persen menjadi 3,2 miliar poundsterling pada musim 2013/14.

Meskipun demikian, tim-tim Premier League pun menghabiskan banyak pendapatannya untuk membayar gaji, yang meningkat 8 persen menjadi 1,8 miliar poundsterling. Ini berarti secara keseluruhan rasio upah meningkat mencapai rekor 71 persen.

"Pola pengeluaran untuk gaji mengikuti kenaikan kesepakatan siaran sebelumnya, yang mungkin sekitar 60 persen atau lebih dari kenaikan pendapatan pada 2013/14," ujar konsultan senior di Sports Business Group di Deloitte, Adam Bull.

"Atas dasar itu, kami memperkirakan total biaya gaji Premier League mencapai rekor baru sekitar 2,2 miliar poundsterling. Akan tetapi, melihat perkiraan peningkatan pendapatan, ini juga akan mengembalikan rasio gaji di bawah 70 persen untuk pertama kalinya sejak 2009/10."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com