Striker Kamerun berusia 33 tahun tersebut menjebol gawang Jerman pada laga uji coba yang berkesudahan dengan skor 2-2, akhir pekan lalu. Eto'o langsung melakukan selebrasi dengan berlari ke pojok lapangan sambil membungkuk, memegang pinggang dan tangan kanannya, lalu memegang bendera corner seolah sebagai tongkat.
Ini adalah jawaban Eto'o atas kritik yang pernah dilontarkan Mourinho kepada dirinya. The Special One menyebut Eto'o seperti pemain tua berusia 35 tahun. Kritikan ini membuat mantan striker Inter Milan tersebut meradang. Bahkan, Eto'o menyebut pelatihnya tersebut dengan sebutan bodoh dan boneka.
Eto'o ingin membuktikan, meski sudah dianggap tua, dirinya masih bisa mencetak gol pada laga penting seperti melawan Jerman. Selebrasi seperti ini sudah pernah dilakukannya pada musim lalu saat membela Chelsea.
"Saya berusia 33 tahun dan saya masih sehat secara fisik. Pada usia 33 tahun ini, saya merasa benar-benar dalam kondisi terbaik. Saya telah membuktikan bahwa saya bisa lebih baik dari para pemain muda," ujarnya menjawab kritikan Mourinho.
Musim depan, Eto'o sudah dihubungkan dengan klub China, Guangzhou Evergrande. Bila sudah ada kesepakatan masalah gaji, bisa jadi mantan bomber Barcelona ini akan menyeberang ke China pada musim depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.