Ide menggelar laga amal ini muncul saat Kongres AFF yang digelar di Medan, Sumatera Utara, pada akhir Maret lalu. Perwakilan dari masing-masing anggota AFF mengusulkan agar Federasi Sepak Bola Asia Tenggara turut peduli terhadap korban bencana yang terjadi di tiap-tiap negara ASEAN.
Program ini juga sesuai dengan gagasan yang dituangkan Indonesia Millenium Football Development (IMFD). IMFD adalah organisasi pengembangan sepak bola di Indonesia yang dibentuk PSSI.
"IMFD punya ide, yaitu sepak bola untuk semua. Sepak bola tak hanya urusan kompetisi, tapi juga untuk menghibur korban bencana. Jadi langsung diputuskan untuk menyelenggarakan laga amal yang mana hasil penjualan tiket akan disumbangkan kepada korban bencana," kata Ketua IMFD, Hinca Pandjaitan.
Pertandingan timnas Indonesia kontra tim ASEAN All Star digelar pukul 21.00 WIB, atau setelah laga persahabatan antara Persija Jakarta melawan Ajax Amsterdam. Panitia penyelenggara menyediakan tiket terusan untuk menyaksikan dua pertandingan berturut-turut.
"Untuk pembagiannya belum bisa diputuskan sekarang karena masih akan dibahas bersama perwakilan AFF," tutur Hinca.
Sekretaris Badan Tim Nasional (BTN), Sefdin Syaifudin menambahkan, harga tiket yang dijual paling murah Rp 50 ribu dan termahal Rp 1 juta. Menurut dia, pihaknya tak akan mengambil keuntungan dari hasil penjualan tersebut. Hanya saja, sekian persen pendapatan akan dipotong Event Organizer (EO) yang sudah bersedia menjadi promotor pertandingan.
"Kalau BTN dan PSSI tidak ambil keuntungan serupiah pun. Kebijakan ini sama seperti pertandingan timnas U-19 di Tur Nusantara. Yang mendapat keuntungan ya panitia lokal. Tapi untuk laga amal timnas senior lawan ASEAN All Stars, masih dihitung berapa yang masuk ke EO dan berapa yang disumbangkan," ujarnya.