Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran "Dua Menit Berharga" bagi Timnas U-19 di Gelora Bung Karno

Kompas.com - 07/05/2014, 22:16 WIB
KOMPAS.com — Tim nasional U-19 tampil sangat impresif ketika melakoni pertandingan kedua melawan timnas Myanmar U-19 dalam laga uji coba di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2014). Berbeda dengan laga pertama pada Senin (5/5/2014), dalam pertandingan kali ini, permainan Evan Dimas dan kawan-kawan sangat lugas, mengalir, dan penuh determinasi.

Pada laga sebelumnya, banyak kesalahan mendasar yang dilakukan pasukan Garuda Jaya besutan Indra Sjafri. Passing akurat dan ball-possession yang selalu menjadi kunci, yang mengantarkan mereka menjuarai Piala AFF U-19 tahun lalu, nyaris tak berjalan dengan baik sehingga kesulitan mendominasi pertandingan. Alhasil, pertandingan berakhir imbang 1-1.

Namun, pada pertemuan kedua ini, Indonesia U-19 kembali ke bentuk permainan yang menjanjikan. Absennya bek tengah Hansamu Yama yang terkena kartu merah nyaris tak berpengaruh karena kolektivitas dan kerja sama tim berjalan dengan sangat baik.

Penjaga gawang Awan Setho, gelandang Paulo Sitanggang dan Ichsan Kurniawan, serta striker Dimas Drajat menjalankan tugasnya dengan baik saat pelatih memberikan kepercayaan kepada mereka sebagai starter (biasanya empat pemain ini sebagai pengganti). Indonesia mendominasi pertandingan. Sentuhan satu-dua dan kesabaran untuk menembus pertahanan lawan diperlihatkan Evan Dimas dkk.

Sayatan dari sektor sayap pun benar-benar mengiris pertahanan Myanmar. Kecepatan Ilham Udin di sayap kiri dan Maldini Pali di sayap kanan memaksa barisan pertahanan Myanmar lebih berkonsentrasi untuk bertahan daripada melakukan serangan seperti pada laga pertama. Pun demikian dengan Evan Dimas, yang meskipun dijaga ketat, ia masih bisa berkelit dengan melepaskan back-pass ataupun terobosan.

Aroma kemenangan tercium dari permainan yang diperagakan. Hasilnya terlihat pada menit ke-45 menjelang turun minum. Putu Gede yang naik membantu penyerangan berhasil memanfaatkan umpan Ilham Udin dari tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Myanmar. Bola yang melaju ke tiang jauh berhasil disundul bek kanan tersebut untuk membawa Indonesia unggul 1-0.

Pada babak kedua, Myanmar berusaha membalas dan banyak melakukan tekanan, terutama ketika Ichsan Kurniawan diganjar kartu kuning kedua, yang membuat Indonesia harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-48. Namun, konsentrasi dan koordinasi yang bagus di barisan belakang membuat gawang Awan Setho tidak kebobolan.

Pada menit ke-67, giliran Myanmar yang bermain dengan 10 pemain setelah Nan Wai Min langsung diganjar kartu merah karena dengan sengaja menendang Ilham Udin ketika mereka jatuh seusai berebut bola. Dalam kondisi jumlah pemain sama, Indonesia kembali mengendalikan jalannya pertandingan.

Sayang, sejumlah peluang emas yang diperoleh gagal berbuah gol. Evan Dimas dua kali sudah berhadapan dengan kiper lawan, tetapi tak mampu mengoyak jala. Begitu pun dengan Yabes Roni, yang masuk menggantikan Ilham Udin pada menit ke-79.

Alih-alih menambah gol, gawang Indonesia justru kebobolan pada menit ke-88 akibat kesalahan lini belakang dalam menguasai bola. Aung Thu berhasil mencetak gol penyama, yang diawali kesalahpahaman bek tengah Indonesia ketika memainkan bola di daerah pertahanan.

Konsentrasi yang jauh menurun menjelang laga usai membuat lawan kembali mendapatkan keuntungan. Berawal dari serangan balik pada saat injury time, Irfandi Zein melakukan pelanggaran terhadap Aung Thu di dalam kotak penalti, yang berujung hukuman tendangan 11 meter. Nanda Kyaw yang menjadi algojo berhasil memperdaya Awan Setho untuk membuat Myanmar unggul 2-1.

Aroma kemenangan yang sebelumnya sudah tercium sirna hanya dalam tempo dua menit. Pasukan Garuda Jaya harus keluar lapangan dengan wajah lesu lantaran lawan bisa mencuri kemenangan ketika pertandingan hampir selesai. Memang, laga ini hanya bertajuk uji coba, tetapi sangat tampak jika kemenangan menjadi target terselubung para pemain masa depan Indonesia ini, yang harus menelan kekalahan kedua sepanjang persiapan menuju putaran final Piala Asia U-19 bulan Oktober mendatang, setelah menyerah 1-2 dari Oman dalam tur Timur Tengah beberapa waktu lalu.

Ini menjadi pelajaran berharga bagi Evan Dimas dkk bahwa apa pun bisa terjadi selama peluit panjang belum berbunyi. Lebih baik kesalahan kecil tetapi fatal ini dilakukan saat uji coba sehingga bisa membuat mereka lebih matang dan jauh lebih baik ketika tampil di putaran final Piala Asia di Myanmar, demi mewujudkan target masuk semifinal sekaligus meraih tiket ke Piala Dunia U-20 tahun 2015 di Selandia Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zvonimir Boban Bahas Realita Menyakitkan Level Timnas Italia

Zvonimir Boban Bahas Realita Menyakitkan Level Timnas Italia

Internasional
Pengakuan Harry Kane Terkait Timnas Inggris di Piala Eropa 2024

Pengakuan Harry Kane Terkait Timnas Inggris di Piala Eropa 2024

Internasional
Jelang Indonesia vs Filipina: Catatan Garuda Asia, Keyakinan Evandra di Lini Tengah

Jelang Indonesia vs Filipina: Catatan Garuda Asia, Keyakinan Evandra di Lini Tengah

Timnas Indonesia
Fan Zone Stuttgart, Penuh Hiburan dan Mengutamakan Kenyamanan

Fan Zone Stuttgart, Penuh Hiburan dan Mengutamakan Kenyamanan

Internasional
Marvo van Basten Kritik Aturan Offside Terkait Gol Romelu Lukaku

Marvo van Basten Kritik Aturan Offside Terkait Gol Romelu Lukaku

Internasional
Milomir Seslija Isi Jeda Waktu dengan Menonton Laga-laga Piala Eropa

Milomir Seslija Isi Jeda Waktu dengan Menonton Laga-laga Piala Eropa

Internasional
Tujuh Penyusup Masuk ke Lapangan: Bernardo Silva Santai, Martinez Meradang

Tujuh Penyusup Masuk ke Lapangan: Bernardo Silva Santai, Martinez Meradang

Internasional
Spanyol Siap Hadapi Kemungkinan Lawan Jerman di 8 Besar Euro 2024

Spanyol Siap Hadapi Kemungkinan Lawan Jerman di 8 Besar Euro 2024

Internasional
Euro 2024: Usai Bantu Belgia Menang, De Bruyne Enggan Bahas Pensiun

Euro 2024: Usai Bantu Belgia Menang, De Bruyne Enggan Bahas Pensiun

Internasional
PSBS Tak Gentar Lawan Persib pada Laga Pembuka Liga 1 2024-2025

PSBS Tak Gentar Lawan Persib pada Laga Pembuka Liga 1 2024-2025

Liga Indonesia
Kroasia Vs Italia: Bojan Hodak Bicara Serangan kepada Pelatih Vatreni

Kroasia Vs Italia: Bojan Hodak Bicara Serangan kepada Pelatih Vatreni

Internasional
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Swiss Vs Jerman di Euro 2024

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Swiss Vs Jerman di Euro 2024

Internasional
Skotlandia Vs Hongaria: Pembuktian Mentalitas Tartan Army

Skotlandia Vs Hongaria: Pembuktian Mentalitas Tartan Army

Internasional
Arthur Irawan Bahas Euro 2024: Jerman Main Bagus, Spanyol Luar Biasa

Arthur Irawan Bahas Euro 2024: Jerman Main Bagus, Spanyol Luar Biasa

Internasional
Bruno Fernandes Memuja Assist Ronaldo, Arti dari Sebuah Kemurahan Hati

Bruno Fernandes Memuja Assist Ronaldo, Arti dari Sebuah Kemurahan Hati

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com