"Dia normal. Ia pria biasa dengan berbagai ide yang dia miliki. Karena itu, Chelsea memboyongnya. Namun, dia jauh dari penilaian orang-orang terutama di Spanyol setelah dia menangani Real Madrid," ujar Torres.
"Hubungan kami baik. Dia pernah di Madrid selama tiga tahun. (Madrid) merupakan kotaku dan kami berbicara soal pengalaman dia di sana, sepak bola, dan segalanya. Dia telah mengatakan berulang kali, bagi dia, sepak bola dimulai dari konferensi pers sehari sebelum pertandingan. Dia memulai pertandingan sebelum laga yang sesungguhnya (mind games), seperti Josep Guardiola atau Diego Simeone."
"Dia bermain di situ (jumpa pers) dan mengirimkan pesan bagi orang-orang, suporter yang akan menyaksikan pertandingan, para pemain, lawan, dan itu bagian dari karakter yang diciptakan Mourinho untuk melindungi tim. Namun pada akhirnya, Anda bisa melihat hasilnya dan apa yang dia lakukan. Dia mengetahui degan sangat baik apa yang dia katakan, bagaimana dia mengatakannya, saat dia mengatakannya," tutur Torres.
Torres merasakan musim yang sulit bersama Chelsea. Sepanjang Premier League musim ini, ia baru mencetak empat gol dalam 26 penampilan. Ia pun dinilai Mourinho kurang berkualitas.
Torres kemudian disebut-sebut akan dilego Mourinho pada bursa transfer musim panas mendatang. Atletico Madrid, Tottenham Hotspur, Inter Milan, dan Galatasaray, dikabarkan bakal bersaing untuk mendapatkan Torres.
"Pada tahap ini, aku hanya berpikir soal pertandingan selanjutnya dan aku memilih fokus pada laga terdekat. Kami masih memiliki lima pertandingan sisa dan, jika Tujan memungkinkan, enam pertandingan (final Liga Champions). Jadi, aku akan berkonsentrasi pada laga-laga itu. Namun, aku masih memiliki sisa kontrak dua tahun dan itulah masa depanku," ujarTorres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.