Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xavi: Aragones Terpenting dalam Sejarah Sepak Bola Spanyol

Kompas.com - 02/02/2014, 01:21 WIB
AFP PHOTO/ LLUIS GENE Pemain-pemain Barcelona mengheningkan cipta sebelum pertandingan Liga BBVA melawan Valencia, di Camp Nou, Sabtu (1/2/2014) untuk menghormati mantan pelatih tim nasional Spanyol Luis Aragones, yang meninggal dunia, di Madrid, Sabtu (1/2/2/14).
BARCELONA, KOMPAS.com - Luis Aragones adalah tokoh terpenting dalam sejarah sepak bola Spanyol karena ia mengubah cara bermain La Furia Roja. Demikian penilaian gelandang Spanyol dan Barcelona, Xavi Hernadez, tentang pelatih yang meninggal dunia, di Madrid, 1 Februari 2014, karena Leukimia.

"Luis adalah perwujudan sepak bola. Bagiku, ia adalah orang terpenting dalam sejarah sepak bola Spanyol. Ia adalah orang yang mengubah cara tim nasional bermain. Ia adalah orang yang berani dan berdedikasi, manusia yang luar biasa," ujar Xavi.

"Ia selalu bicara langsung denganku dan aku akan selalu berterima kepadanya sepanjang hidupku. Ini adalah kehilangan besar bagi dunia sepak bola dan kehidupan secara umum."

"Aku mengucapkan yang terbaik untuk keluarganya. Menurutku, sepak bola Spanyol harus menyelenggarakan sesuatu untuk menghormatinya karena ia adalah orang yang luar biasa," tutur Xavi.

Aragonez adalah pelatih yang membawa Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008. Itu adalah gelar juara pertama Spanyol sejak Piala Eropa 1964.

Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008 setelah menang 1-0 atas Jerman, di babak final, di Ernst Happel Stadion, Vienna, 29 Juni 2008. Gol semata wayang dicetak Fernando Torres, pada menit ke-33. Adapun Xavi terpilih menjadi pemain terbaik turnamen tersebut.

"Terima kasih, bos. Aku tak akan pernah bisa untuk berterima kasih dengan layak atas segala yang telah Anda lakukan untukku," ujar Torres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com