"Yang jelas kita menolak Arema dilatih Alberts lagi karena sudah pernah mengecewakan kita. Robert sudah pernah wanprestasi dengan kita," kata Direktur Bisnis dan Marketing Arema Fuad Ardiansyah, Selasa (22/10/2013).
Wanprestasi seperti apa yang pernah dialami Robert? "Hal itu menjadi rahasia antara manajemen dan Robert Rene saja. Kita akan cari pelatih lain," ujar Fuad.
Ditelisik dari beberapa sumber Kompas.com, hal yang membuat Arema menilai Robert wanprestasi adalah saat Robert meminta sisa tunggakan gaji musim 2009-2010 pada awal musim 2011-2012. Arema disebut sudah memenuhi permintaan itu, tetapi Robert tetap tak bersedia melatih.
Pada awal musim 2011/2012 lalu, saat Arema dirundung dualisme kepengurusan sepak bola, manajemen sudah memenuhi permintaan Robert, yaitu pembayaran sisa tunggakan gaji pada musim 2009/2010.
Ketika itu, Indonesia masih berada dalam masalah dualisme kepengurusan sepak bola. Arema yang berkompetisi di ajang Indonesia Super League (ISL) dinilai akan bubar, mengingat Arema yang resmi adalah yang bermain di kompetisi Indonesia Premier League (IPL). Robert tetap tak bersedia melatih skuad Singo Edan. Robert menolak melatih Arema karena masalah tersebut dan kemudian hijrah ke Malaysia.
Wanprestasi Robert yang lain adalah keputusannya mencoret Laundry Poulangye dari rencana skuadnya. Menurut Robert, Poulangye tidak sesuai harapannya. Padahal, Robert sendirilah yang memilih Poulangye.
Akibatnya, gaji pemain asal Gabon tersebut tertunggak, dan pada musim 2012-2013 kemarin, Arema harus menerima hukuman pengurangan tiga poin oleh FIFA.