Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Vuvuzela Brasil" Dilarang di Piala Konfederasi

Kompas.com - 28/05/2013, 17:38 WIB

RIO DE JANEIRO, Kompas.com - Perkusi khas Brasil yang sejenis dengan terompet Afrika Selatan vuvuzela, Caxirola, dilarang dimainkan pada turnamen Piala Konfederasi bulan depan. Larangan ini demi alasan keamanan, demikian pernyataan panitia pertandingan, Senin (27/5/2013).

"Fans tidak akan diizinkan memainkan alat musik di dalam stadion, termasuk caxirola," ujar Medeiros Hilario, ofisial Panitia Penyelenggara Piala Konfederasi yang bertanggung jawab atas masalah keamanan.

"Kami akan menerapkannya dalam pertandingan persahabatan, kemudian selama Piala Konfederasi," tambahnya, mengomentari Piala Konfederasi yang akan dilangsungkan di Brasil mulai 15-30 Juni.  

Larangan penggunaan alat musik itu mulai berlaku sejak Minggu, ketika Brasil dan Inggris menggelar pertandingan persahabatan di lapangan ikon Rio, Stadion Maracana.

Keputusan pelarangan itu menyusul insiden pada 28 April, ketika penonton yang berang melemparkan lusinan caxirolas ke tengah lapangan saat berlangsung pertandingan antara Bahia dan Vitoria.

Caxirola, menjadi instrumen resmi pada Piala Dunia 2014 di mana Brasil sebagai tuan rumah, diresmikan Presiden Dilma Rousseff bulan lalu. Alat itu terbuat dari plastik, yang dirancang oleh bintang musik Brasil dan penulis lirik Carlinhos Brown. Dikatakan, Caxirola bisa menghasilkan suara harmonis bila diguncang-guncang.

Vuvuzela, terompet plastik berasal dari instrumen tradisional di Afrika Selatan, mengeluarkan suara khusus dan menjadi simbol dalam sepak bola Afrika Selatan setelah fans menganggapnya sebagai aksesori penting dalam pertandingan. Alat itu menjadi dikenal secara luas pada penyelenggaraan Piala Konfederasi 2009 dan menjadi lebih luas dikenal pada Piala Dunia tahun berikutnya.

Badan sepak bola dunia FIFA tergerak untuk melarang vuvuzela dari semua lapangan pertandingan, setelah adanya laporan suara alat itu mengurangi fungsi pendengaran dari jarak dekat, tetapi tetap saja jadi alat idola dan menjadi latar suara di Piala Dunia terakhir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

    Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

    Badminton
    Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

    Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

    Liga Indonesia
    Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

    Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

    Liga Italia
    Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

    Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

    Liga Italia
    Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

    Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

    Liga Italia
    Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

    Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

    Liga Inggris
    Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

    Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

    Sports
    Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

    Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

    Badminton
    Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

    Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

    Liga Inggris
    Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

    Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

    Badminton
    Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

    Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

    Badminton
    Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

    Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

    Timnas Indonesia
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

    Badminton
    Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

    Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

    Badminton
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com