JAKARTA, KOMPAS.com — Semen Padang hingga saat ini masih menunggu keputusan PSSI dan KPSI terkait rencana untuk menarik para pemainnya dari tim nasional Indonesia. Manajer Semen Padang, Erizal Anwar, mengatakan tetap menunggu hingga tenggat waktu yang ditetapkan pada 1 November 2012.
Semen Padang sebelumnya mengharapkan adanya harmonisasi di tubuh timnas yang tengah dipersiapkan untuk Piala AFF 2012. Klub yang musim depan akan bermain di Indonesia Super League itu menyatakan, salah satu alasan menarik para pemainnya dari timnas Indonesia ialah karena akan menjalani pemusatan latihan menghadapi kompetisi tersebut.
Saat ini tercatat sembilan pemain tim "Kabau Sirah" termasuk dalam skuad "Merah Putih". Kesembilan pemain tersebut adalah Ellie Aiboy, Hengky Ardilles, Wahyu Wijiastanto, Jajang Paliamna, Novan Setya, Hendra Adi Bayauw, Titus Bonai, Nur Iskandar, dan Vendry Mofu.
"Para pemain kan sudah setuju. Tinggal bagaimana sikap PSSI dan KPSI untuk mengharmonisasikan timnas. Nanti, kita akan bicarakan lagi dengan pihak manajemen bagaimana kelanjutannya," ujar Erizal saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (23/10/2012).
PSSI dan KPSI, Senin (22/10/2012), telah melakukan rapat dengan Joint Committe (JC) untuk membahas soal harmonisasi timnas. Akan tetapi, rapat tersebut menemui jalan buntu karena kedua kubu justru berdebat soal siapa pelatih yang tepat untuk menangani timnas.
KPSI ngotot mengajukan proposal untuk menjadikan Alfred Rield sebagai pelatih kepala timnas dan Nil Maizar sebagai asisten pelatih. Sementara PSSI berkeinginan agar Nil tetap menjadi pelatih kepala dan Riedl sebagai penasihatnya.
PSSI juga menolak proposal KPSI itu karena menilai untuk memilih pelatih merupakan wewenang Exco PSSI, bukan JC. Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfudz mengatakan, tuntutan KPSI tersebut sudah melampaui wewenang JC.
Pasalnya, menurutnya, sesuai hasil rapat kedua JC di Kuala Lumpur, JC dapat dijadikan forum untuk mengharmonisasi jika ada perselisihan terkait pelepasan pemain dari klubnya masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.