Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UIN: Kekerasan di Sampang, Gagalnya Pendidikan

Kompas.com - 28/08/2012, 09:30 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dinilai adalah salah satu bentuk gagalnya sistem pendidikan di Indonesia terutama sistem pendidikan Islam. Masyarakat seharusnya tak hanya diajari ritual, tapi juga penerapan perdamaian dan menerima perbedaan agama dan aliran yang ada.

Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur Prof DR Imam Suprayogo, Selasa (28/8/2012). "Kehadiran agama Islam itu untuk membawa perdamaian. Bukan malah hadir untuk kekacauan dan menghadirkan kekerasan. Apalagi kekerasan terjadi sesama Islam," jelasnya.

Di Indonesia kata Imam, memang kerap terjadi kekerasan atau konflik yang berawal karena berbeda aliran. Salah satunya yang terjadi di Sampang. Konflik agama Islam terjadi antara kelompok Sunni dan Syi'ah di Nangkerenang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, pada Minggu (26/8/2012) lalu.

Karena kasus tersebut, satu orang meninggal dunia dari kelompok Syi'ah. "Salah satu hal yang saya nilai gagal adalah sistem pendidikan di Indonesia, sistem pendidikan Islam, bagaimana mengajarkan agama Islam pada umatnya," katanya.

Selama sistem pendidikan yang ada di Indonesia hanya mengajarkan Islam secara ritual, kekacauan dan kekerasan akan kerap terjadi. "Kalau yang diajarkan hanya secara ritual, konflik dan kekerasan akan selalu terjadi," akunya.

Seharusnya jelas Imam, pendidikan Islam juga harus mengajarkan lebih jauh tentang agama dan Islam. Tidak hanya sekedar ritual. "Islam itu menjaga betul perdamaian dan membenci kekerasan. Dari itu, mari ajarkan pengetahuan yang benar dan tepat, ajarkan keadilan dan juga ajari umat itu beramal soleh atas sesama," harap Imam.

Menurut Imam, mendidik umat untuk cinta kedamaian, keadilan dan menerima perbedaan aliran, jarang diterapkan. Hal tersebut yang membuat fanatisme yang berlebihan dan berujung kekerasan. "Saya berharap, kedepan harus ada regulasi dalam sistem pendidikan di Indonesia, dan sistem pendidikan Islam di berbagai lembaga pendidikan yang ada," ujarnya.

Dalam membentuk regulasi sistem pendidikan itu katanya, pemerintah harus melibatkan semua pihak. "Tidak hanya satu sumber. Tapi semua pihak harus dilibatkan. Karena hal itu menyangkut soal pengetahuan keagamaan yang menjadi kebutuhan semua orang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

    Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

    Timnas Indonesia
    Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

    Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

    Liga Inggris
    Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

    Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

    Liga Indonesia
    Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

    Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

    Liga Italia
    Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

    Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

    Timnas Indonesia
    AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

    AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

    Liga Italia
    Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

    Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

    Liga Italia
    Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

    Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

    Liga Indonesia
    Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

    Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

    Liga Inggris
    Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

    Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

    Liga Italia
    Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

    Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

    Internasional
    Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

    Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

    Timnas Indonesia
    Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

    Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

    Liga Inggris
    STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

    STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

    Timnas Indonesia
    Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

    Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

    Liga Italia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com