JAMBI, KOMPAS.com — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) hanya mengakui kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dipimpin oleh Djohar Arifin Husin sebagai kepengurusan yang sah. Hal ini ditegaskan oleh Ketua KONI, Tono Suratman, di sela pelatikan pengurus KONI Jambi periode 2012-2016, Rabu (28/3/2012).
"Kami tetap mengakui kepengurusan yang lama karena itulah yang sah. Namun, KONI akan terus berupaya memfasilitasi melakukan rekonsiliasi agar kemelut di tubuh PSSI ini bisa terselesaikan," katanya seperti dilansir situs resmi PSSI.
Dengan penegasan ini, KONI berarti tidak mengakui kepengurusan lain yang ada. Namun, lanjutnya, KONI justru terus berupaya untuk menyelesaikan perselisihan yang ada di sepak bola Indonesia.
Menurutnya, olahraga seharusnya bisa menjadi alat untuk mempersatukan bangsa. Tono berharap bisa merealisasikan pertemuan dua pihak yang berselisih dalam waktu dekat.
"KONI akan berupaya menyelesaikan segala bentuk perselisihan agar harapan masyarakat prestasi sepak bola kita bisa dibanggakan ke depannya," tambahnya.
Upaya rekonsiliasi, terutama mengenai masalah dualisme kompetisi, sudah pernah ditempuh oleh PSSI setelah diperingatkan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dengan mengundang klub-klub yang berlaga di Indonesia Super League (ISL), 14 Maret lalu, dan hanya Persib Bandung yang datang.
Pada 29 Maret lalu, PSSI kembali kembali mengundang klub-klub tersebut dan tak satu pun klub yang datang. Sementara itu, kubu lainnya sudah merilis kepengurusan baru di bawah kepemimpinan La Nyalla Matalitti yang didukung oleh klub-klub yang berlaga di ISL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.