Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesuksesan Rotasi Di Matteo

Kompas.com - 29/03/2012, 03:30 WIB

Lisabon, Rabu - Kemenangan 1-0 atas tuan rumah Benfica, Selasa (27/3), seperti melangkahkan satu kaki Chelsea ke babak semifinal Liga Champions. Tim asuhan pelatih sementara Roberto Di Matteo kini tambah percaya diri bukan sekadar melangkah ke babak semifinal, melainkan juga membuat sejarah mengangkat trofi untuk pertama kali.

Situasi yang dialami tim Chelsea saat ini jauh berbeda ketika mereka berjuang di perdelapan final. Ketika itu, Chelsea di ujung tanduk saat dihajar 1-3 di kandang Napoli pada putaran pertama. Namun, dengan heroik mereka membalikkan keadaan dan lolos ke perempat final setelah membalas dengan kemenangan 4-1 di Stamford Bridge.

Kali ini, langkah Chelsea bisa dibilang lebih ringan. Mereka hanya membutuhkan hasil imbang saat menjamu Benfica untuk memastikan satu tempat di semifinal. Jika sampai di babak empat besar, Chelsea akan menghadapi pemenang pertandingan antara Barcelona dan AC Milan.

”Semuanya sangat mungkin. Kami punya kapasitas untuk menang. Tim ini cukup solid dan pemain menunjukkan semangat juang. Karena itu, tidak ada alasan buat kami untuk tidak bisa memenangi Liga Champions,” ujar striker asal Pantai Gading, Salomon Kalou, pencetak gol semata wayang ke gawang Benfica.

Di Matteo sendiri tak mampu menutupi kebahagiaan atas hasil yang diraih timnya di Estadio da Luz, Lisabon, kandang Benfica. ”Hasil yang fantastis. Gawang kami tak kebobolan karena permainan bertahan kami cukup baik. Pemain bekerja keras selama 90 menit,” kata Di Matteo.

Namun, pelatih asal Italia ini mengingatkan timnya bahwa hasil di Portugal belum meloloskan timnya ke semifinal. ”Semua orang tahu apa yang bisa terjadi dalam sepak bola. Masih ada 90 menit yang harus dimainkan. Justru akan bahaya jika pemain sudah merasa lolos ke semifinal,” katanya menambahkan.

Di Matteo layak diacungi jempol dalam pertandingan ini. Dia dengan berani mengambil risiko untuk membangkucadangkan sejumlah pemain Chelsea yang biasanya menjadi langganan pemain inti.

Frank Lampard, Didier Drogba, Michael Essien, Gary Cahill, dan Daniel Sturridge tidak dipilih oleh Di Matteo sebagai starter. Dia justru memilih pemain yang sebelumnya sering ”parkir” di bangku cadangan, seperti Salomon Kalou, Paulo Ferreira, John Obi Mikel, Raul Meireles, dan Fernando Torres dalam starting line-up.

Hasilnya cukup memuaskan. Permainan Chelsea terlihat lebih segar. Pemain mampu bertarung mengimbangi tekanan tuan rumah sepanjang 90 menit.

”Kami sudah memainkan banyak pertandingan dengan intensitas tinggi, Manchester City pekan lalu, Spurs (Tottenham Hotspur) di hari Sabtu, dan malam ini yang berikutnya,” kata Di Matteo di situs Chelsea.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com