Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Desak Pemerintah Mesir

Kompas.com - 03/02/2012, 15:34 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, kemarin,  mendesak pemerintah Mesir untuk segera melakukan langkah-langkah terkait pascakerusuhan yang menewaskan 74 orang pada akhir pertandingan antara tim Al Masry melawan Al Ahly pada Rabu (1/2/2012).
   
Juru bicara Sekjen PBB mengatakan bahwa Ban Ki-moon sedih setelah mendengar kabar kerusuhan yang menelan korban jiwa tersebut. Kerusuhan antarpendukung yang terjadi di stadion Port Said tersebut juga mengakibatkan ratusan orang lagi terluka.
   
"Sekjen PBB percaya bahwa pemerintah Mesir akan segera melakukan tindakan yang sesuai paska insiden tragis tersebut, dengan kerja sama penuh dari segala pihak," kata juru bicara tersebut tanpa menjelaskan lebih rinci bentuk tindakan itu.
   
"Dia menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban meninggal dan mengharapkan kesembuhan bagi semua korban luka," katanya, sebagaimana warta AFP pada Jumat (3/2/2012).
   
Bentrokan tersebut muncul sesaat setelah peluit akhir ditiup, yang menutup pertandingan dengan kemenangan 3-1 bagi tim Al-Masry. Para pendukung tim Al-Masry, yang menjadi tuan rumah, langsung berbondong-bondong turun ke lapangan sambil melemparkan batu, botol minuman, dan petasan kepada para pendukung tim lawan.
   
Akibatnya, kekacauan dan kepanikan tidak bisa dihindari sehingga para pemain dan penonton berhamburan untuk menyelamatkan diri, kata para saksi mata.
   
Mereka mengatakan bahwa para pendukung tim Al-Ahly terlebih dulu melontarkan kalimat bernada ejekan kepada pendukung tim Al-Masry selama pertandingan berlangsung.  Namun, beberapa orang lain mengatakan bahwa kelakar tersebut hanyalah gurauan yang biasa terjadi antarpendukung fanatik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com