Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas Terancam Bubar

Kompas.com - 23/11/2011, 03:41 WIB

Jakarta, Kompas - Tim nasional U-23 yang mulai solid terancam bubar karena sebagian besar pemain membela klub-klub yang berkompetisi di Liga Super Indonesia yang tidak diakui oleh PSSI. Jika ini terjadi, Pelatih Tim U-23 Rahmad Darmawan akan mempertimbangkan posisinya.

PSSI, melalui PT Liga Prima Sportindo, akan menggulirkan Liga Primer Indonesia (LPI) pada 26 November yang awalnya akan diikuti oleh 24 klub. Adapun PT Liga Indonesia akan menggulirkan Liga Super Indonesia (LSI) pada 1 Desember yang akan diikuti oleh 18 klub.

”Yang jelas, kompetisi digulirkan oleh PSSI, oleh federasi yang diakui oleh pemerintah, AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia), dan FIFA. Kalau ada yang menyelenggarakan kompetisi di luar PSSI, tentu saja tidak diakui oleh PSSI,” ujar Koordinator Tim Nasional PSSI Bernhard Limbong, Selasa (22/11).

”Tentu saja kompetisi yang tidak diakui, pemainnya juga tak diakui oleh PSSI, itu konsekuensinya. Nanti pemain itu pilih mana, silakan,” ujar Limbong. Ia berharap, dua kelompok yang berseberangan segera melakukan islah untuk mencari solusi terbaik bagi sepak bola nasional.

Mengenai tim nasional U-23 yang tampil mengesankan di bawah asuhan Pelatih Rahmad Darmawan, Limbong mengatakan, PSSI ingin mempertahankan tim dan pelatih untuk dibina. Mereka diharapkan menjadi pemain tim nasional senior ke depan. ”Timnas akan berkelanjutan sesuai dengan program yang disusun oleh Pelatih Rahmad Darmawan,” ujar Limbong.

Namun, keinginan PSSI itu bakal sulit terwujud. Mayoritas pemain tim nasional U-23 tergabung dalam klub-klub yang berkomitmen tampil di LSI. Jika mereka dianggap sebagai pemain tidak sah oleh PSSI, hal itu berarti para pemain tidak bisa lagi membela tim nasional.

Rahmad Darmawan menilai, jika sudah ada pembatasan memilih pemain, berarti sudah tidak ada lagi fungsi pelatih tim nasional. ”Pelatih timnas harus diberi kebebasan untuk mencari pemain terbaik di negeri ini. Jika sudah ada pembatasan pemain dari mana saja yang bisa membela timnas, saya akan benar-benar mempertimbangkan posisi saya di timnas,” ungkap Rahmad Darmawan yang akrab disapa RD itu. Ia berharap, dua kelompok yang berseberangan bisa segera duduk bersama mencari solusi terbaik demi kemajuan sepak bola nasional.

Rahmad sebenarnya sudah memiliki program-program untuk membangun tim nasional, seperti pemantauan pemain muda dan uji coba internasional memanfaatkan agenda FIFA. Namun, rencana itu tidak akan berjalan jika ada pembatasan pemain tim nasional. (ANG/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com