Calo Kongkalikong dengan Polisi di GBK

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak Kamis (17/11/2011) sore, tiket laga Indonesia melawan Malaysia pada perhelatan SEA Games XXVI/2011 ludes. Akibatnya, banyak pendukung "Timnas Garuda Muda" yang tak mendapat tiket.

Di situlah para calo beraksi. Calo-calo ini menjual harga di atas harga normal tiap kelasnya. Aksi tawar-menawar kerap terjadi sampai terjadi kesepakatan harga antara calo dan pembeli.

Namun, setelah itu, bukannya tiket yang didapat. Sang calo justru bermain mata dengan oknum polisi untuk memasukkan penonton tanpa tiket. Salah satunya dialami salah satu pendukung timnas Indonesia, Budi T (42).

"Karena penjualan tiket di loket sudah habis, saya terpaksa menggunakan calo," kata Budi, Kamis (17/11/2011) di Jakarta.

Budi tiba sekitar pukul 17.00 WIB di Pintu VII Senayan, saat tiket sudah habis terjual. Budi yang datang bersama temannya ini lalu didatangi calo berkaus warna biru tua dan bertopi. Calo yang mengaku bernama Slamet itu lalu menawarkan keduanya masuk tanpa tiket.

"Untuk tribune atas Rp 200.000, sementara tribune bawah Rp 400.000 per orang," ujarnya.

Tawar-menawar terjadi sampai akhirnya disepakati Rp 150.000 berdua untuk tribune atas. Calo itu langsung mengantarkan kedunya menuju Pintu VII. Di sana, petugas kepolisian dan panitia tampak berjaga di depan pintu masuk untuk memeriksa tiket tiap penonton.

Namun, Slamet memiliki trik sendiri. Ia memepet seorang oknum polisi, Bripda BA, yang berjaga di pintu itu. Sang calo kemudian berbisik kepada oknum polisi itu, "Pak ini ada dua orang mau masuk," tiru Budi.

Untuk memuluskan bisnisnya, sang calo menyelipkan uang dua lembar pecahan Rp 50.000 ke Bripda BA. Budi bersama kawannya pun masuk ke stadion.