Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KN Harus Komunikasi dengan Kelompok 78

Kompas.com - 11/06/2011, 18:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komite Normalisasi diharapkan terus membuka komunikasi dengan kelompok 78, George Toisutta, dan Arifin Panigoro demi mencegah deadlock dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Solo. Demikian disampaikan pengamat sepak bola, Ari Junaedi.

"Semuanya harus bisa diakomodasi oleh Pak Agum Gumelar (Ketua Komite Normalisasi), apalagi FIFA telah memandatkan kepada Pak Agum untuk menyatukan pelaksanaan Liga Primer Indonesia dalam kompetisi resmi PSSI. Semua pihak hendaknya tabayun demi suksesnya kebangkitan sepak bola nasional yang telah lama koma," ungkap Ari kepada Kompas.com, Sabtu (11/6/2011).

Ari mengaku yakin kongres yang digelar di Solo pada 9 Juli 2011 akan berjalan sukses bila Komite Normalisasi (KN) terus membangun komunikasi yang baik dengan pihak-pihak tersebut.

Bahkan, lanjut Ari, suksesnya kongres bakal menjadi momentum sepak bola nasional meskipun kegagalan kongres masih membayang akibat ulah Kelompok 78 yang tetap berkeras memperjuangkan Toisutta-Panigoro pada kongres 20 Mei lalu.

"Sudah saatnya Kelompok 78 memperlihatkan komitmennya, yakni Garuda di Dadaku. Masa kita semua menuntut Kelompok 78 untuk ikut pendidikan pembinaan karakter di Pusdik Kopassus di Batujajar seperti halnya para pemain PSSI U-23 jika nantinya kongres berakhir deadlock? Saatnya kepentingan nasional harus dikedepankan ketimbang kepentingan sempit yang hanya memperjuangkan sosok," urai peraih gelar S-3 dari Universitas Padjadjaran itu.

KN akhirnya mengubah waktu pelaksanaan kongres menjadi 9 Juli 2011 dari semula 30 Juni. Keputusan tersebut tidak terlepas dari masukan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang menyarankan bahwa undangan untuk peserta kongres diterima empat minggu sebelum pelaksanaan kongres. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com