Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biarkan GT-AP Maju

Kompas.com - 31/05/2011, 16:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) Taufik Jursal Effendi berpendapat, akan lebih baik jika empat calon yang ditolak FIFA tetap dibiarkan maju pada Kongres PSSI berikutnya, 30 Juni mendatang. Menurut dia, semua pihak yang punya niat positif memajukan sepak bola layak mendapatkan kesempatan dalam kongres.

FIFA telah menolak empat calon, yakni Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro, untuk maju. Nurdin dan Nirwan telah legawa, sementara pendukung Toisutta dan Arifin tetap ngotot mencalonkan keduanya.

Masalah ini tak selesai hingga kongres 20 Mei lalu. Ketika itu, pendukung Toisutta-Arifin terus melakukan interupsi sehingga kongres akhirnya deadlock. FIFA kemudian memberikan instruksi untuk menggelar kongres lagi pada 30 Juni mendatang. Jika gagal, otomatis pada 1 Juli Indonesia akan langsung dikenai sanksi.

Masalahnya, empat calon tersebut kembali tidak boleh dicalonkan. Ini berarti kejadian pada kongres 20 Mei lalu bisa terulang pada 30 Juni nanti. Taufik berharap pemerintah dan Komite Normalisasi PSSI dapat bersikap arif untuk menangani masalah berkepanjangan ini.

"Pemerintah bagaimanapun tidak bisa intervensi terlalu jauh. Cuma, yang dibutuhkan oleh Menpora sekarang memberikan kesempatan semua pihak untuk memberikan kontribusi. Termasuk empat calon itu, biarkan dulu untuk maju," papar Taufik kepada Kompas.com, Selasa (31/5/2011).

"Karena apa, kondisi ini, kalau nanti salah satu dari empat tadi terpilih jadi ketum atau waketum terus di-suspend, kita akan sama-sama bertanggung jawab."

"Pak Agum Gumelar (Ketua Komite Normalisasi) orang baik yang sudah mengantarkan susah payah ke FIFA segala macam. Sekarang Pak Agum kasih kesempatan semua orang duduk untuk bicara. Ini kesempatan terakhir (dari FIFA)," tuntas Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com