Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kostum Barcelona dari Sampah

Kompas.com - 24/05/2011, 10:34 WIB

BARCELONA akan bertanding dengan menggunakan kostum kandang dan tandang terbaru pada musim 2011-2012. Kostum tersebut terbuat dari sampah, tapi mengedepankan gaya estetika modern dan teknologi mutakhir. Selain itu, kostum juga tetap mempertahankan tradisi dan sejarah klub yang sudah sangat khas.

Kostum kandang tetap mengedepankan garis warna burgundy dan biru yang sudah sangat tenar di seluruh dunia dengan sebelas garis yang sangat ditonjolkan untuk pertama kali. Pada bagian dalam kerah bertuliskan moto  “Tots unit fem força” (All together, we are strong atau Bersama, kita kuat), yang diambil dari lagu kebesaran klub Barcelona.

Untuk kostum tandang, Barcelona memilih warna hitam pekat dan memberikan kesan yang sangat kuat dalam setiap pertandingan tandang. Seragam hitam mengedepankan tulisan berwarna hitam dan abu-abu pada bagian bahu yang mengingatkan pada bendera Catalan, Senyera.

Sementara sejarah dan tradisi dari klub hadir dengan sangat kuat pada desain seragam. Semua kostum itu terbuat dari poliester daur ulang yang dibuat Nike. Teknologi ini untuk pertama kalinya dibuat untuk baju dan celana.

Setiap set kostum dibuat dari 13 botol plastik daur ulang. Proses pembuatan yang terbaru ini dapat mengurangi penggunaan energi sebanyak 30 persen dibandingkan dengan proses pembuatan poliester secara tradisional dan telah menghemat hampir 100 juta botol minum plastik untuk tidak dibuang pada pembuangan sampah.

Celana pada kostum kandang berwarna biru dan memiliki garis berwarna burgundy yang khas pada setiap sisinya, dipadu dengan kaus kaki berwarna biru dengan huruf “FCB” berwana kuning pada bagian betisnya. Sementara celana pada kostum tandang berwarna hitam dengan mengedepankan huruf “FCB” berwarna kuning juga.

Kostum yang ringan ini (13 persen lebih ringan dari versi sebelumnya) secara aktif mengatur suhu tubuh pemain di lapangan untuk menjaga mereka tetap kering dan sejuk setiap saat, melalui teknologi  Dry-Fit Nike. Teknologi ini dapat menarik keringat dari tubuh pemain melalui materi yang menguapkan keringat tersebut.

Pengaturan suhu badan juga dibantu oleh zona ventilasi, yang terdiri dari ratusan lubang yang dipotong dengan laser dari bagian ketiak hingga pinggang, yang memampukan sirkulasi udara sehingga membantu pemain tetap kering, sejuk, dan nyaman.

Untuk pertama kalinya, lambang klub pada kaus dibuat dengan kemampuan menyalurkan panas. Ini membuat kostum semakin ringan dan area tersebut berfungsi sebagai ventilasi juga. Pada musim ini, kaus Barca memiliki aerodinamis terbaru yang pas, lebih ramping dan lebih atletis, memampukan peregangan hingga 17 persen dari kaus yang digunakan Barcelona dua  tahun yang lalu.

Sementara bagian kerah yang menyatu memberikan tampilan satu jahitan yang dapat mengurangi iritasi akibat gesekan. Melengkapi kostum bertanding Barcelona terbaru ini, Nike juga meluncurkan rangkaian baju latihan (training) dan lifestyle untuk pemain dan penggemar mereka yang dapat digunakan di lapangan maupun di luar lapangan.

Menonjolkan simbol-simbol dan warisan yang telah mempersatukan klub dan fans serta pakaian lifestyle yang terbaru termasuk seragam rugby dan jaket N98 yang memiliki bordiran “Barca” berwarna emas.

Sebuah kaus juga menggunakan emblem Barcelona sebagai detak jantung yang dibuat dari tali biru dan merah untuk mengekspresikan dukungan terhadap klub. Kostum dan rangkaiannya bisa didapatkan di seluruh gerai Nike pada 24 Mei 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Badminton
Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com