Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Suara Anggap FIFA Salah

Kompas.com - 16/04/2011, 18:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil dari 78 pemilik suara, Hadiyandra, menegaskan, pihaknya sudah meminta Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar untuk menyampaikan kepada FIFA agar menganulir keputusan Komisi Banding era Nurdin Halid soal tiga calon terdahulu. Mereka adalah Arifin Panigoro, George Toisutta, dan Nirwan Dermawan Bakrie.

Arifin, Toisutta, dan Nirwan, termasuk Nurdin Halid, dilarang FIFA dalam rapat Komisi Darurat beberapa waktu lalu untuk mencalonkan diri kembali karena sudah dijegal oleh Komite Banding terdahulu. Pihak pemilik suara menilai keputusan Komite Banding terdahulu cacat hukum karena dibentuk tidak melalui kongres seperti yang tercantum dalam Statuta FIFA dan PSSI.

"Pak Agum akan menghadap FIFA pada 19 April dan akan menyampaikan keputusan-keputusan yang sudah diambil dalam kongres. Beliau juga akan menyampaikan bahwa poin empat dalam surat keputusan FIFA yang melarang tiga bakal calon akan diusahakan di sana. Terkait dengan itu, kami sampaikan bahwa FIFA tidak selamanya benar dalam mengambil keputusan," ujar Hadiyandra di Grand Sahid, Sabtu (16/4/2011).

"Salah satu keputusan yang kami anggap tidak benar adalah poin keempat dalam keputusan Komite Darurat FIFA. Kenapa? Karena keputusan poin empat tersebut bertentangan dengan statuta yang mereka buat sendiri. Kemudian keputusan itu diambil berdasarkan keputusan Komite Banding yang membatalkan tiga calon tersebut, termasuk Nurdin," jelasnya.

Ia menambahkan, "Mengapa kami anggap itu melanggar statuta? Statuta PSSI dalam hal ini menyebutkan bahwa Komite Pemilihan dan Komite Banding harus dibentuk melalui kongres. Sementara komite yang dibentuk pengurus PSSI sebelumnya tidak melalui kongres. Dengan demikian, komite yang dibentuk pengurus PSSI saat itu badan yang ilegal, yang tidak sesuai dengan Statuta PSSI yang kita buat sendiri. Dengan demikian, produk-produk yang dikeluarkan oleh Komite Banding adalah tidak sah atau cacat hukum."

Hadiyandra menegaskan, pihaknya sudah mendiskusikan ini berdasarkan statuta yang berlaku. Mereka pun menegaskan tidak akan memaksakan kehendak meski mereka merupakan pemilik suara terbanyak. Ia menyatakan bahwa mereka tetap berpegang pada statuta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com