Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Langgar Electoral Code

Kompas.com - 24/03/2011, 22:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat sepak bola, Edi Elison, menyatakan bahwa PSSI telah melanggar Electoral Code dalam membuat peraturan organisasi (PO). Maka, anggota PSSI yang memiliki suara bisa mengubah draft PO untuk pelaksanaan kongres pembentukan Komite Pemilihan.

"Kalau menjadi kesepakatan para anggota pemilik suara di kongres pada 26 Maret mendatang maka draft PO itu dapat saja diubah sesuai aturan yang berlaku," kata Edi di Jakarta, Rabu (23/3/2011), menyusul banyaknya anggota PSSI yang belum menerima PO soal pembentukan Komite Pemilihan, yang terdiri atas Komisi Pemilihan dan Komisi Banding, serta kongres untuk pemilihan Exco PSSI periode 2011-2015.

Menurut Edi, belum diterimanya PO oleh anggota dari PSSI menjelang Kongres 26 Maret itu adalah satu pelanggaran. "Apalagi ada anggota belum menerima undangan untuk kongres. Saya kira, Kongres PSSI harusnya ditunda karena terjadi banyak pelanggaran," kata Edi yang juga pengurus PSSI di era Agum Gumelar.

Menurut dia, mereka (PSSI) membuat peraturan yang melanggar Electoral Code. "Masa untuk calon anggota Komite Pemilihan harus didukung lima suara, padahal dapat saja diusulkan dari satu anggota," katanya.

Kongres PSSI akan digelar dalam dua tahap. Sebelum menggelar kongres pemilihan ketua umum pada 29 April, PSSI terlebih dahulu akan menggelar kongres untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding di Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/3/2011).

Hal senada juga disampaikan Ketua Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN), Syahrial Darmapolii, yang menilai PSSI telah melakukan pelanggaran jelang Kongres Pemilihan Komite Pemilihan dan Komite Banding di Pekanbaru, Riau, pada 26 Maret mendatang.

"Pelanggaran-pelanggaran PSSI di antaranya adalah keterlambatan mengirimkan undangan kongres, serta keterlambatan mengirimkan peraturan organisasi yang akan menjadi acuan Kongres Pemilihan Komite Pemilihan dan Komite Banding serta Kongres Pemilihan Komite Eksekutif," katanya.

Menurut Syahrial, Pemerintah berwenang menjatuhkan sanksi kepada PSSI, mengingat sebelumnya Menpora Andi Mallarangeng telah menegaskan akan mengawal jalannya kongres PSSI.

"Dari 84 anggota KPPN baru separuh yang menerima undangan untuk kongres. Kami akan berkumpul kembali untuk membahas persoalan ini. Kami dalam hal ini akan kembali bertemu Menpora," katanya.

Ia berharap Menpora dapat memberikan tindakan tegas seandainya PSSI menjalankan langkah-langkah yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sedangkan Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengatakan, draft PO yang dibuat PSSI sebagai landasan menjalankan Kongres Pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding (26 Maret 2011) serta Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI (29 April 2011) telah diketahui FIFA.

"Kami sudah dapat tanggapan dari FIFA. Kongres jalan terus dan tidak ada masalah," kata Nugraha. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Piala Uber 2024: Ester Pastikan Indonesia Bekuk Hong Kong

    Hasil Piala Uber 2024: Ester Pastikan Indonesia Bekuk Hong Kong

    Badminton
    Kebahagiaan Gelandang Persib Dedi Kusnandar Menyaksikan Timnas U23

    Kebahagiaan Gelandang Persib Dedi Kusnandar Menyaksikan Timnas U23

    Timnas Indonesia
    Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

    Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

    Timnas Indonesia
    Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

    Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

    Timnas Indonesia
    Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

    Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

    Timnas Indonesia
    Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

    Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

    Badminton
    Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

    Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

    Timnas Indonesia
    Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

    Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

    Timnas Indonesia
    Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

    Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

    Timnas Indonesia
    Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

    Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

    Badminton
    Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

    Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

    Liga Inggris
    KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

    KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

    Internasional
    Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

    Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

    Timnas Indonesia
    Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

    Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

    Timnas Indonesia
    Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

    Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

    Liga Inggris
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com