Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia di Balik "Jimat" Jacksen

Kompas.com - 21/03/2011, 12:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak terlalu berlebihan rasanya Jacksen Ferreira Tiago bila disebut pelatih yang brilian di antara pelatih-pelatih asing yang berkancah di Indonesia.

Berkiprah bersama Persipura Jayapura pada 2008, nama pria kelahiran Rio de Janeiro, Brasil, 28 Mei 1968 ini, semakin disegani di persepakbolaan Indonesia setelah mempersembahkan trofi juara kepada "Mutiara Hitam" pada musim pertama.

Musim ini, Jacksen kembali meracik Boaz Solossa dan kawan-kawan menjadi tim sangat berbahaya baik di Liga Super Indonesia maupun di Piala AFC. Di kompetisi domestik, Jacksen hanya beberapa langkah lagi menjadikan Persipura kembali menjadi kampiun musim ini setelah terus bertahan di puncak klasemen. Sementara di penyisihan Grup H Piala AFC, Persipura menahan South China 1-1 dan membungkam East Bengal 4-1.

Kesuksesan pria yang akrab di sapa Jacko sempat mengundang perhatian media terkemuka di Brasil, Trivela. Salah satu tabloid olahraga di kampung halamannya itu memuat profil Jacksen.

Selain kesuksesan yang menjadi perhatian, Jacksen juga memiliki kebiasaan unik yang mengundang perhatian. Apalagi kalau bukan sedotan yang selalu diemutnya ketika memimpin anak asuhnya dari pinggir lapangan.

Lalu, apa rahasia di balik sedotan Jacksen itu? Apakah itu jimat yang dimiliki Jacksen? Kepada reporter kanal Bola Kompas.com, Ferril Dennys Sitorus, dan fotografer Kristianto Purnomo, Jacksen mengungkapkan kebiasaan uniknya itu.

Tanya: Mengapa Anda selalu menggigit-gigit sedotan saat pertandingan?

Jawab: Ha-ha-ha. Sebenarnya saya punya kebiasaan gigit kuku saat saya sedang berpikir. Kebiasaan menggigit sedotan sejak saya menjadi pelatih. Awalnya, saat saya melatih Assyabaab (anggota kelas utama Persebaya 2002-2003). Perasaan apa yang Anda dapatkan saat menggigit kuku? Tidak ada perasaan apa-apa. Itu cuma refleks saja, kadang tanpa sadar.

T: Bagaimana akhirnya Anda bisa "jatuh cinta" kepada sedotan?
J: Saat Ibu saya datang ke Indonesia tahun 2003, dia menegur saya. Waktu saya menyetir dia bilang, "Kamu jangan gigit kuku terus." Ibu menegur saya terus-menerus. Suatu saat, saya melihat di bangku cadangan ada sedotan. Terus tanpa pikir, ini saja daripada saya makan permen karet. Sedotan akhirnya sedikit menghilangkan kebiasaan saya menggigit kuku karena saya terlalu sibuk menggigit sedotan. Saya gigit kuku dari kecil. Di Assyabaab tambah jadi karena tekanan kerja yah. Lihat kuku saya sampai habis kan? Waktu melatih Persebaya, biasanya mau pertandingan mulai, bagian perlengkapan langsung memberikan sedotan. Di Persipura juga begitu. Biasanya saya sudah siapkan kadang ada yang ngasih juga.

T: Kapan Anda mengemut sedotan?
J: Biasanya kalau pertandingan saja. Kalau di rumah, kuku lagi. Lihat ini, ha-ha-ha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho

Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho

Liga Inggris
STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Ten Hag Bela Casemiro setelah Man United Digilas Crystal Palace

Ten Hag Bela Casemiro setelah Man United Digilas Crystal Palace

Liga Inggris
Menpora Dito Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner

Menpora Dito Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner

Liga Indonesia
Jadwal Babak Playoff Indonesia Vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Jadwal Babak Playoff Indonesia Vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Liga Inggris
Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Liga Lain
Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Badminton
Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Badminton
Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Badminton
Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Liga Inggris
Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com