Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syafruddin: Tak Usah Ngotot Lagi, Nurdin!

Kompas.com - 14/03/2011, 18:37 WIB

MEDAN, KOMPAS.com -  Seorang pemerhati sepak bola di Sumatra Utara yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMA, Syafruddin Ritonga, meminta Nurdin Halid "legowo" dan menghormati Ketua Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Sepp Blatter, yang melarang dirinya maju kembali pada pemilihan Ketua Umum PSSI pada kongres mendatang. Menurutnya, Nurdin tak perlu ngotot lagi demi persepakbolaan nasional.

"Permintaan dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) itu harus dipatuhi oleh Nurdin Halid. Ini jangan dianggap hal yang sepele karena menyangkut nama baik organisasi PSSI di mata dunia," katanya di Medan, Senin (14/3/2011), ketika diminta komentarnya mengenai imbauan FIFA itu.

Kongres PSSI sesuai dengan surat dari FIFA akan digelar 26 Maret 2011 dengan agenda utama pemilihan Komite Pemilihan. Sedangkan kongres pemilihan ketua, wakil ketua, dan anggota EXCO harus dilakukan sebelum 30 April mendatang.

Sebelumnya, FIFA melarang Nurdin Halid untuk kembali maju pada Kongres PSSI dengan agenda pemilihan ketua dan wakil ketua umum serta anggota komite eksekutif (EXCO) periode 2011-2015 karena dinilai tidak sesuai dengan statuta FIFA.

Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Joko Susilo, saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (8/3) mengatakan, keputusan itu diperoleh saat dia menemui Presiden FIFA Joseph "Sepp" Blatter di Zurich, Swiss.

Syafrudin mengatakan, dengan masih bertahannya Nurdin Halid untuk mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI itu, kesannya jelas kurang baik dan tidak menghargai apa yang disarankan oleh Ketua FIFA.

Semestinya, katanya, Nurdin harus memiliki jiwa besar dengan mencabut pencalonan dirinya menjadi orang pertama di lingkungan PSSI.

"Ini adalah cara yang sangat terhormat, dan berikan saja jabatan Ketua PSSI kepada orang lain yang dianggap mampu untuk membina organisasi sepak bola itu, sehingga dapat berkembang lebih baik lagi sesuai yang diharapkan pecinta sepak bola di negeri ini," kata mantan Manajer PS Universitas Medan Area (UMA).

Ia menjelaskan, PSSI selama ini dipimpin Nurdin Halid kelihatannya tidak memberikan "pencerahan" atau kemajuan bagi persepakbolaan di tanah air, misalnya pada Piala AFF tahun 2010, dikalahkan oleh Malaysia.

Sebenarnya, kekalahan ini tidak perlu terjadi saat lawan Malaysia, namun ini adalah salah satu dari bentuk kegagalan dari Nurdin Halid yang memimpin organisasi PSSI.

"Nurdin Halid sudah sepantasnya mundur dari jabatan Ketua PSSI itu dan tak usah lagi bertahan dengan memberikan berbagai alasan atau argumen yang tidak masuk akal," kata Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMA.

Bahkan, katanya, pada kongres nanti, juga akan terjadi mosi tidak percaya dari 84 pemilik suara di kongres, di antaranya dari pengurus provinsi PSSI dan klub kepada Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.

"Ini adalah suatu pertanda bahwa pemilik suara di kongres itu tidak menginginkan lagi Nurdin Halid maju jadi Ketua PSSI. Nurdin Halid juga harus menyadari hal ini, tak usah ngotot lagi jadi Ketua PSSI," kata Lektor Kepala di UMA. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

    Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

    Badminton
    Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

    Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

    Badminton
    Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

    Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

    Liga Inggris
    Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

    Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

    Liga Inggris
    Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

    Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

    Badminton
    Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

    Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

    Badminton
    Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

    Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

    Badminton
    Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

    Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

    Badminton
    Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

    Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

    Liga Indonesia
    Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

    Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

    Badminton
    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

    Badminton
    Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

    Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

    Timnas Indonesia
    Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

    Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

    Liga Indonesia
    Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

    Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

    Timnas Indonesia
    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com