Turin, Sabtu -
Di klasemen saat ini Inter dan Juventus terpisah agak jauh. Inter di peringkat ketiga, sedangkan Juventus kedelapan. Namun, itu tidak mengurangi aroma sengit perseteruan kedua tim, yang sama-sama meyakini, kemenangan pada laga itu sebagai titik balik perjalanan mereka di sisa tiga bulan kompetisi musim ini.
”Main kandang atau tandang, Inter lawan Juventus selalu jadi pertandingan hebat dan peristiwa sangat menegangkan. Pacuan juara saat ini jauh sangat hidup dan kebetulan kami mulai terlibat pada pacuan itu,” kata Massimo Moratti, Presiden Inter.
Sejak ditangani Pelatih Leonardo mulai akhir tahun 2010, Inter baru kalah sekali, yakni 1-3 di kandang Udinese. Setelah didukung beberapa pemain baru, seperti Giampaolo Pazzini, Houssine Kharja, Andrea Ranocchia, dan Yuto Nagamoto, ”Nerazzurri” kembali bangkit.
Sebagian pemain baru mereka langsung memberikan dampak. Pazzini mencetak dua gol dalam tiga laga terakhir. Kharja mencetak gol pertama saat Inter memukul Bari 3-0. Kemenangan terakhir mereka, 5-3 atas AS Roma, membuat Inter (nilai 44) tinggal terpaut lima poin dari pemuncak sementara, AC Milan.
Padahal, pertengahan Desember mereka masih berselisih 13 poin dari rival sekotanya itu. Masih menyimpan tabungan satu laga, terbuka lebar kans Inter mengejar Milan yang semalam menjamu Parma. Tim asuhan Leonardo berpeluang menembus peringkat kedua jika Napoli (peringkat kedua, 46 poin) tergelincir di kandang AS Roma pada laga Minggu dini hari.
”Setiap laga lawan Inter selalu punya arti khusus dan Anda benar-benar merasakan pentingnya laga itu. Ini derbi Italia dan punya dampak besar bagi moral Anda dan posisi klasemen,” ujar Felipe Melo, gelandang Juventus. (AP/AFP/REUTERS/SAM)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.