Persib Pertimbangkan Hengkang

bandung, kompas - Kesal merasa dipecundangi wasit dalam dua partai terakhir, manajemen Persib Bandung mempertimbangkan untuk hengkang dari Djarum Liga Super Indonesia dan bergabung dengan Liga Primer Indonesia. Keputusan akan segera diambil sebelum lawatan ke Papua akhir Januari.

Persib akan menantang Persiwa Wamena pada 30 Januari dan Persipura Jayapura pada 2 Februari.

”Kalau seperti ini (dicurangi) terus, pindah saja ke LPI. Sepertinya suporter sudah mendukung semua. Keberpihakan wasit sudah terlalu mencolok,” kata Manajer Persib Umuh Muchtar, Senin (24/1) di Bandung.

Dukungan suporter supaya Persib pindah ke LPI riuh terdengar saat menjamu Arema Indonesia di Stadion Siliwangi, Minggu malam.

”Semoga sebelum bertolak ke Wamena, keputusan itu sudah ada. Kami tidak yakin di Wamena nanti wasit akan bertindak adil. Selama ini, kan, sangat jarang ada tim yang bisa menang di sana,” ujar Umuh.

Akibat kerusuhan suporter pada laga antara Persib dan Arema, sejumlah fasilitas di Stadion Siliwangi rusak dengan kerugian mencapai Rp 20 juta.

Ribuan bobotoh Persib Bandung juga merusak sarana kereta api saat hendak menyaksikan laga tim ”Maung” Bandung melawan Arema Indonesia. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menaksir total kerugian Rp 72,5 juta, meliputi kehilangan pendapatan dari karcis Rp 13,4 juta dan akibat perusakan fasilitas KA yang mencapai Rp 59,1 juta.

”Kami meminta pertanggungjawaban dari panitia pelaksana pertandingan, PT Persib Bandung Bermartabat, dan penyelenggara liga atas kerusakan ini,” kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional II Bandung Bambang Setyo Prayitno.

”Kerusakan terparah pada KA lokal ekonomi Cibatu-Purwakarta yang dinaiki sekitar 2.000 suporter,” ujar Bambang.

Kerusakan juga terjadi pada KA Ekonomi Serayu rute Jakarta-Kroya yang mengangkut 200 suporter dan KA komuter Bandung Raya yang dinaiki sekitar 100 bobotoh.

Empat Bonek tersangka

Kepolisian Resor Lamongan menetapkan empat orang beratribut Bonek (pendukung Persebaya) berinisial IW, AM, MS, dan KM sebagai tersangka penganiayaan di kereta api Kertajaya. Penganiayaan pada Sabtu (22/1) menyebabkan warga Lamongan, Gilang Ramadhan, tewas dan Teguh Karembo menderita luka-luka serta patah tulang. Namun, para tersangka mengaku bukan pelaku yang membawa senjata tajam atau menusuk korban. (HEI/GRE/ACI/ANG)