MANCHESTER, KOMPAS.com — Penyerang Manchester City, Carlos Tevez, mencetak dua gol yang menentukan kemenangan timnya 3-0 atas Liverpool pada laga Premier League di City of Manchester, Senin (23/8/2010). Dengan begitu, Liverpool menjadi satu-satunya anggota "The Big Four" yang belum menang dalam dua laga perdana musim ini.
City memang dominan sejak menit awal. Dengan penguasaan bola dan variasi umpan, mereka mampu menekan Liverpool dari berbagai penjuru.
Sayang, itu tak lantas diikuti dengan munculnya banyak peluang karena Liverpool bertahan dengan rapi dan disiplin. Dalam sejumlah kesempatan, umpan krusial atau tembakan City mental diblok pemain "The Reds".
Hasilnya, nyaris tak ada peluang berarti sampai Gareth Barry memastikan City unggul lebih dulu melalui golnya pada menit ke-13. Berada di tengah kotak penalti, ia berhasil menjangkau umpan James Milner dan mengirimnya masuk ke gawang Pepe Reina.
Gol itu membuat City lebih percaya diri dan tenang. Itu terlihat dengan nyamannya mereka menggulirkan bola dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya untuk mencari celah menyerang.
Namun, City tetap kesulitan menciptakan peluang karena Liverpool tampil begitu kompak dan disiplin, terutama saat dalam posisi bertahan. Dalam sejumlah usaha, umpan krusial atau eksekusi City kandas dibuang pemain Liverpool.
Pada menit ke-30, misalnya, Tevez menguasai bola di kotak penalti lawan dan kemudian mencoba melepaskan tembakan. Namun, bola berhasil dibuang oleh pemain Liverpool.
Selain mencoba melakukan penetrasi, City juga menguji peruntungan mereka dengan tembakan-tembakan jarak jauh. Namun, City bermasalah dengan akurasi sehingga usaha mereka dengan cara ini tak satu pun menyasar gawang Reina.
Di tengah tekanan itu, Liverpool masih mampu menciptakan ancaman serius ke gawang Joe Hart. Pada menit ke-34, misalnya, David Ngog melepaskan tembakan akurat, yang sayangnya terlalu lemah sehingga mudah saja diamankan Hart.
Memasuki babak kedua, City meningkatkan intensitas serangannya. Ketika menyerang, semua lini memberi dukungan dan ketika kehilangan bola mereka ngotot merebutnya kembali dan langsung melancarkan serangan.