Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagian Penting Situs Majapahit Telanjur Rusak

Kompas.com - 09/01/2009, 21:04 WIB

JAKARTA, JUMAT — Meskipun pembangunan Pusat Informasi Majapahit (PIM) di lokasi sekarang di samping Museum Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dihentikan, proyek Departemen Kebudayaan dan Pariwisata itu telah merusak bagian penting Situs Majapahit. Sejarah kebesaran dan kehebatan peradaban Majapahit selama lebih kurang 200 tahun (1293-1521 Masehi) yang sudah dikenal luas itu terancam menjadi cerita dongeng.

Perusakan yang dilakukan pemerintah melalui proyek tanpa Izin Mendirikan Bangunan (IMB), tidak mempunyai kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) itu, tak punya studi kelayakan, dan tak melibatkan Balai Arkeologi Yogyakarta sebagai pengemban tugas penelitian di wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hal tersebut tidak saja melanggar Undang-Undang Nomor 5 tentang Benda Cagar Budaya, tetapi juga tak sesuai dengan etika profesi arkeolog dan hati nurani.

Demikian antara lain benang merah yang terungkap dalam paparan Tim Evaluasi Pembangunan PIM di kantor redaksi Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, Jumat (9/1). "Perlakuan Pemerintah diibaratkan bapak memperkosa anak dan kemudian memutilasinya," kata Prof Dr Mundardjito, menggambarkan kerusakan situs akibat proyek PIM senilai Rp 25 miliar tersebut.  

Walaupun ditunjuk sebagai Tim Evaluasi Pembangunan PIM tanpa SK (surat keputusan), Mundardjito bersama Arya Abieta, Osriful Oesman, Daud Aris Tanudirjo, dan Anam Anis, mengaku telah melakukan evaluasi sebagaimana diharapkan. Namun, yang sangat ia sayangkan, sembilan poin penting yang direkomendasikan, terkesan tidak dipedulikan.

Buktinya, ketika kegiatan pengupasan tanah sampai pembuatan sistem grid arkeologi di seluruh area calon bangunan PIM dengan mengacu pada grid Segaran II yang masih dapat dilacak diminta dihentikan sementara. Meski rekomendasi dikeluarkan tanggal 5 Desember, sepekan kemudian ketika dicek ke lapangan, pelaksanaan proyek tetap jalan.

"Proyek berhenti di akhir Desember 2008 bukan karena rekomendasi Tim Evaluasi , tapi karena tahun anggaran 2008 berakhir," ujarnya.

Dalam presentasi berjudul Vandalisme Situs Majapahit, arkeolog dan guru besar FIB UI ini menampilkan foto-foto penggalian oleh kuli proyek PIM yang merusak artefak, bekas bangunan peninggalan kerajaan Majapahit. Ada sumur Majapahit tipe Jobang dirusak untuk penahan konstruksi tiang yang mau dicor. Mencermati bekas-bekas galian yang rusak akibat penggalian, Mundardjito mengambarkan, ke depan akan ada lembaran-lembaran penelitian yang kosong.

Padahal, sekecil apa pun bagian bangunan dan artefak masa Majapahit yang dihancurkan dan dirusak, hal itu akan memengaruhi rekonstruksi sejarah masa lalu Majapahit. Ia juga mengatakan, setelah mempelajari gambar dan hasil peninjauan lapangan dan gambar penelitian arkeologi tahun 1989-2007, disimpulkan beberapa daerah situs penting diduga (akan) terkena pondasi bangunan.

Penelitian Mundardjito di tahun 1979 sudah merekomendasikan agar jangan ada bangunan di situ (di lokasi proyek PIM sekarang) karena ditemukan banyak keramik, gerabah, dan tulang-tulang. Jadi, lokasi itu sangat berharga, bernilai tinggi, bagi rekonstruksi Kejaraan Majapahit, satu-satunya kerajaan yang meninggalkan sisa-sisa permukiman tipe kota.

Anam Anis, yang juga masuk Tim Evaluasi, menambahkan, kerusakan begitu parah terjadi karena yang menggali-lobang-lobang di situs untuk pondasi itu kuli bangunan sehingga pelaksanaan lapangan tidak mengacu pada kaedah-kaedah pelestarian arkeologis. "Kontraktor tidak melengkapi tim kerjanya dengan tenaga ahli arkeologi yang berpengalaman," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com