SLEMAN, KOMPAS.com - Selama tiga minggu menjalani traning center (TC) di Yogyakarta, para pemain Timnas Indonesia U-19 mengalami peningkatan VO2Max menjadi rata-rata 57,22. Itu artinya, VO2Max pemain naik karena saat TC di Sawangan Depok, hanya 56.
"Kemarin kami sudah lakukan tes. Hasilnya lumayan bagus," ujar pelatih fisik Timnas U-19 Muchtar Hendra Hasibuan, Rabu (31/08/2016).
Muchtar menyampaikan, tes diikuti oleh 20 pemain karena tiga pemain lain masih dalam proses penyembuhan setelah menderita sakit cacar air.
Dari hasil tes, VO2Max pemain yang tertinggi tercatat 62,5 dan terendah pada angka 52.
"Tertinggi Alwi 62,5. Tinggi tetapi menurun, sebelumnya Alwi diangka 65," ujarnya.
Diungkapkanya, tes VO2Max diperlukan untuk mengetahui kemampuan daya tahan pemain. Semakin tinggi angka VO2Max, maka pemain akan memiliki daya tahan bermain cukup lama.
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan pemain memperoleh angka tes tersebut rendah. Beberapa di antaranya, pola makan, pola istirahat dan aktivitas sebelum menjalani tes.
Hasil angka VO2Max yang diperoleh pemain, lanjutnya, sudah sangat maksimal karena persiapan sangat singkat. Andai ingin meningkatkan lagi, paling tidak butuh waktu tiga bulan.
"Angka VO2Max untuk timnas Indonesia U-19 ini sudah maksimal, karena persiapan singkat. Naik satu angka saja sudah berat sekali," ungkapnya.