MARSEILLE, KOMPAS.com - Tuan rumah Piala Eropa 2016, Perancis, membuktikan diri sebagai tim dengan spesialisasi mencetak gol pada menit-menit akhir pertandingan. Hal itu sudah dibuktikan pada dua laga pertama Grup A.
Saat menang 2-1 pada laga pembuka menghadapi Rumania, Jumat (10/6/2016), Perancis baru bisa memastikan kemenangan pada menit ke-89 melalui gol Dimitri Payet. Hal tersebut kembali terulang saat menghadapi Albania.
Perancis menang 2-0 pada laga versus Albania. Meski memiliki banyak peluang sejak awal pertandingan, tim berjulukan Les Bleus itu kesulitan mencetak gol akibat tidak adanya tendangan tepat sasaran.
Baru setelah laga memasuki menit ke-90, Les Bleus mendapat dua peluang on target yang keduanya menghasilkan gol melalui Antoine Griezmann dan Payet pada menit ke-6 masa injury time.
Kendati demikian, Deschamps mengaku hal tersebut bukan sebuah ancaman bagi Perancis. Bahkan, pelatih berusia 47 tahun itu mengaku sudah tidak aneh dengan kondisi tersebut yang telah ia rasakan terjadi sejak masa-masa persiapan tim.
"Semua ini sama sekali tidak mengejutkan saya, bahkan pada selama masa persiapan. Hal ini juga menunjukkan bahwa kami adalah orang-orang yang siap memberikan segalanya sampai akhir," ucap Deschamps di situs resmi UEFA.
"Saya sangat senang kepada para pemain karena mereka bisa meraih hasilnya pada masa-masa akhir. Bisa memastikan lolos pada hari ini setelah menghadapi dua pertandingan adalah tujuan kami dan sangat bagus bisa meraihnya," tuturnya.
Selama masa persiapan jelang menghadapi Piala Eropa 2016, Perancis sempat mencetak gol atau memastikan kemenangan pada menit-menit akhir pada tujuh dari 20 pertandingan persahabatan yang digelar.
Perancis sempat melakukan hal tersebut saat menghadapi Kamerun dengan skor3-2, Belanda (3-2), Jerman (2-0), Portugal (1-0), Belgia (3-4), Swedia (1-0), dan Armenia (3-0).
2000 - @AntoGriezmann is the first substitute to score for France at the Euros since David Trezeguet in the EURO 2000 final. Golden.
— OptaJean (@OptaJean) June 15, 2016
Pada laga tersebut, Beckham juga mengubah komposisi pemain utamanya. Dia sempat mencadangkan Antoine Griezmann dan memasang Anthony Martial sejak menit pertama. Paul Pogba juga tak langsung bermain.
"Jika sistem bermain kami telah membantu tim meraih kemenangan pada pertandingan pertama, saya tidak ingin membatasi diri dan terus menerus mengandalkannya. Saya juga bisa mengubah pemain dan menjaga sistem tetap sama," ucap Deschamps.
Deschamps juga mengakui bahwa penampilan Perancis kembali membaik setelah memasukkan Pogba dan Griezmann ke lapangan pertandingan.
"Keseimbangan di dalam tim kami memang tidak bagus pada sepanjang babak pertama. Memang benar bahwa pada babak kedua, permainan tim kami berada di level yang sangat tinggi," tutur Deschamps lagi.
Perancis telah memastikan diri lolos dari Grup A. Pada laga pamungkas mereka akan berhadapan dengan Swiss yang saat ini berada di posisi kedua dengan empat poin. (Verdi Hendrawan)
France kick of a EURO campaign with two wins for third time after 1984 and 2000. On both occasions they won the title. #EURO2016 #FRA
— Gracenote Live (@GracenoteLive) June 15, 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.