Keylor Navas, dari Striker Menjadi Kiper Tangguh

Cerita ini dimulai ketika Navas masuk akademi sepak bola Saprissa di negara asalnya, Kosta Rika. Dia sebenarnya ingin menjadi penjaga gawang, tetapi pelatih menepatkan dia sebagai penyerang.

"Dia selalu ingin menjadi penjaga gawang. Akan tetapi, dia juga memiliki kualitas bagus untuk menjadi seorang penyerang," ucap Roger Mora, pelatih Navas di Saprissa.

"Dia punya teknik bagus, kuat, dan bertipe penyerang nomor 9," kata Mora lagi.

Baca juga:
Casillas Takjub dengan Suksesornya di Real Madrid
Penyelamatan Penalti Navas "Dibantu" Tuhan
Navas Menangis Ketika Tahu Tetap di Madrid

Kehebatan Navas sebagai juru gedor mendapat pengakuan dari mantan kiper timnas Kosta Rika, Francisco Porras. Pemain yang satu ini juga pernah membela tim senior Saprissa selama rentang waktu 1996-2000.

"Navas adalah yang terbaik di tim kami. Dia bermain sebagai striker," kata Porras.

Jalan hidup Navas berubah 180 derajat ketika memasuki usia 17 tahun. Dalam sebuah sesi latih tanding melawan staf kepelatihan Saprissa, ia diminta menjadi kiper dan tampil mengesankan.

Sejak saat itu, posisi Navas tak lagi di kotak penalti lawan, tetapi di bawah gawang.

Navas pun menjadi kiper utama tim senior Saprissa selama kurun waktu dua tahun (2008-2010). Selama di sana, pemain kelahiran Perez Zeledon itu mempersembahkan satu gelar Liga Kosta Rika dan enam Piala Liga. (Ade Jayadireja)