Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merdekakan Sepak Bola Indonesia!

Kompas.com - 17/08/2015, 08:01 WIB
Ferril Dennys

Penulis


KOMPAS.com - Indonesia berulang tahun ke-70 pada hari ini, Senin (17/8/2015). Bagi para pelaku sepak bola, momentum peringatan kemerdekaan, diharapkan menjadi awal penyelesaian kisruh sepak bola Indonesia.  

Kisruh sepak bola bermula dari keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, membekukan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) sejak 18 April 2015. Dampak dari keputusan Menpora tersebut membuat sepak bola Indonesia vakum.

FIFA pun kemudian menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia. Hukuman tersebut membuat Indonesia diasingkan dari panggung internasional.

Lagi-lagi, pelaku sepak bola yang dirugikan. Banyak pemain mulai banting setir setelah kompetisi tak berjalan. Berbagai cara untuk membiayai kehidupan mereka setiap harinya.

Kekisruhan ini belum ada tanda-tanda akan berakhir. Menpora tetap "ngotot" tak mencabut sk pembekuan, meskipun PSSI telah memenangi gugatan terhadap Menpora melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).  

Berlarut-larutnya masalah ini jelas membuat pelaku sepak bola semakin dirugikan. Melalui peringatan hari ulang tahun ke-70 Indonesia, mereka memiliki harapan besar agar sepak bola kembali pulih.

Berikut harapan pelaku sepak bola seperti yang dirangkum Kompas.com:

Dedi Kusnandar (Persib Bandung): Harapannya buat persepakbolaan di Indonesia, semoga hari kemerdekaan ini menjadi momentum untuk mengakhiri kisruh sepak bola Indonesia. Semoga juga tidak ada laga kisruh-kisruh lagi.

Victor Igbonefo (Osotspa Samut Prakan): Harapanku adalah liga Indonesia bisa bergulir lagi secepatnya. Ini harapan semua pemain. Tuhan akan mendengar doa kami.

Atep (Persib Bandung): Banyak kalau bicara harapan untuk Indonesia, hehehe. Namun, harapan saya merdekakan lagi sepak bola kita.

Rudy Priyambada (Asisten pelatih Al Najma): Semoga atlet olahraga, khususnya sepak bola bisa merdeka lagi berkarya tanpa terbelenggu lagi kekuasaan yang lalim. Kemerdekaan 70 tahun ini perjalanan panjang untuk bangsa ini, berjuang, membangun sejarah dengan manis dan pahit. Jangan hanya berkuasa seumur jagung. Seenak-enaknya mematikan mata pencahariaan pelaku sepak bola. Semoga hidup lagi sepak bola Indonesia dan bergemuruh riuh lagi stadion-stadion.

Ryuji Utomo (Al Najma): Semoga Indonesia makmur dan semakin maju. Jauh dari masalah. Semoga juga persepakbolaan di Indonesia kembali pulih. Jauh lebih baik lagi ke depannya. Amin.

Jacksen F Tiago (pelatih Penang FA): Harapannya, Indonesia tetap bersatu, maju, dan kesejahteraan masyarakat terus berkembang dalam semua aspek. Semoga (Indonesia) juga bisa dapat kado ulang tahun dari FIFA yaitu lepas dari sanksi. Nilai sportivitas dalam bendera FIFA sebelum pertandingan ISL atau pertandingan internasional selama ini, benar-benar bisa menyentuh hati pelaku sepak Indonesia di dalam maupun di luar lapangan.

Rahmad Darmawan (pelatih Persija Jakarta): Dirgahayu ke-70 Indonesia. Semoga perayaan kemerdekaan tahun ini bisa memerdekakan sepak bola dari politik dan menjadikan sepak bola alat perekat bangsa.

Indra Sjafri (pelatih Bali United): Kekuatan bangsa Indonesia akan muncul dengan mengandalkan anak bangsa sendiri, mandiri, dan berdaulat.

Adam Alis (mantan pemain Persija Jakarta): Semoga sepak bola Indonesia kembali melahirkan pemain terbaik.

Paulo Sitanggang (Barito Putera): Aku berharap sepak bola Indonesia tidak mululu kisruh. Saya ingin sepak bola kita lebih berprestasi.

Ilija Spasojevic (Persib Bandung): Harapankuuntuk Indonesia adalah semakin jaya, semakin maju, dan generasi muda bisa membangun negeri tercinta ini. Semoga sepak bola kita kembali berjalan normal dan permasalahan seperti ini tidak terjadi lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com