Menurut Reuters, sebuah perusahaan Denmark, JBS Textile Group, memiliki kesepakatan dengan Ronaldo untuk memproduksi pakaian dalam dengan merek CR7.
JBS berencana memasukkan produk pakaian dalam itu ke Amerika Serikat. Namun, rencana tersebut tidak berjalan lancar, karena seorang warga AS juga memiliki julukan CR7, yang telah dipatenkan. Orang AS itu bernama Christopher Renzi.
Renzi, yang merupakan penggiat kebugaran (fitness enthusiast) telah mematenkan CR7 atas nama dirinya pada 2009 dan menggunakannya untuk merek jin (jeans) dan kaus.
Nah, JBS ingin mengambil merek CR7 milik Renzi dengan meminta US Patent dan Trademark Office untuk membatalkan merek dagang CR7 milik Renzi. Renzi pun membawa masalah ini ke Pengadilan Federal Rhode Island, pada Senin (28/7/2014). JBS melakukan hal itu karena menilai Renzi menggunakan merek CR7 karena popularistas Ronaldo dan untuk mendapatkan keuntungan dari popularitas Ronaldo.
Dalam gugatannya, Renzi menjelaskan bahwa ia menerima surat dari pengacara yang mewakili JBS yang berisi permintaan supaya Renzi menyerahkan merek CR7 miliknya karena JBS memiliki rencana mendesak untuk memasarkan pakaian dalam bermerek CR7 ke AS. Renzi juga menjelaskan, ia menggunakan merek CR7 mengacu pada inisial namanya dan tanggal lahirnya, yaitu 7 Oktober.
Pihak Renzi tidak menuntut apa-apa dari JBS berkaitan dengan sengketa merek itu. Menurut pengacara yang mewakili Renzi, Michael Feldhuhn, kliennya hanya ingin JBS menghentikan usaha mengambil merek CR7 darinya dan pihaknya akan bereaksi jika JBS terus memaksa.
"Kami hanya ingin mereka berhenti mengganggu kami," ujar Feldhuhn, seperti dilansir Reuters pada Rabu (30/7/2014).
Menurut Reuters, pengacara JBS belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.