Laga itu berakhir 1-1. Tim tamu lebih dulu unggul melalui Demy De Zeeuw (68), dan PSG menyamakan kedudukan berkat gol Zlatan Ibrahimovic pada menit ke-70.
Sejak menit ke-82, Anderlectt bermain dengan sepuluh pekain karena Sacha Kljestan menerima kartu kuning kedua, setelah dinilai wasit Marijo Strahonja melakukan handsball.
Sepanjang pertandingan, menurut catatan UEFA, PSG menguasai bola sebanyak 62 persen dan melepaskan sepuluh tembakan akurat dari 18 usaha, sementara Anderlecht menciptakan empat peluang emas dari tujuh percobaan.
"Kami kecewa karena kami telah menyiapkan diri untuk laga ini. Kami telah mengingatkan para pemain bahwa mereka seharusnya tak berpikir soal pertemuan pertama (menang 5-0 atas Anderlecht pada matchday ketiga), tetapi fokus pada sasaran kami, yaitu lolos (ke 16 besar) dengan tambahan tiga poin lagi. Kami gagal melakukannya Kami tentu kecewa," ujar Blanc.
"Kami memiliki banyak peluang. Saya kecewa Anderlecht mendapat gol dari satu-satunya peluang yang mereka ciptakan. Dibanding pertandingan kami belakangan ini, secara teknik kami tampil di bawah standar. Kami punya peluang mencetak gol kedua, tetap kami kurang tenang dan ceroboh."
"Saya juga menyesali 15 menit pertama pertandingan tadi. Kami memulai dengan baik dan bisa mencetak gol untuk membuat pertandingan menjadi lebih mudah. Sekarang, kami harus membayar kegagalan ini pada pertandingan selanjutnya dan masuk (16 besar)," tuturnya.
Dengan hasil imbang itu, PSG menguasai klasemen dengan nilain sepuluh, atau unggul tujuh angka dari Olympiakos di tempat kedua. Adapun Anderlecht ada di tempat keempat dengan nilai nol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.