KOMPAS.com – Setelah masa penantian panjang, tim nasional Belanda akhirnya berhasil meraih trofi Piala Eropa untuk pertama kalinya. Karakteristik total football khas Belanda mampu ditunjukkan oleh Ruud Gullit dan kawan-kawan layak mengantarkan mereka menjadi gelar juara Eropa pada tahun 1988.
Di partai final, tim Oranye kembali bertemu dengan tim Uni Soviet yang sempat mengalahkan mereka di pertandingan pertama penyisihan grup. Namun, tim Belanda kali ini menunjukkan perbedaan dari sebelumnya.
Di babak pertama saja, mereka sudah unggul 1-0 melalui tandukan kepala Gullit. Keunggulan diperbesar melalui gol Marco van Basten di awal babak kedua dan kedudukan 2-0 bertahan hingga peluit tanda akhir babak kedua dibunyikan oleh wasit.
Gol dua pemain legendaris Belanda ini dikenang oleh hampir 60 persen penduduk Belanda yang hijrah sesaat untuk menyaksikan pertandingan di Olympiastadion, Munich, Jerman Barat ini. Gullit dengan rambut gimbalnya menandukkan bola, sementara Van Basten melakukan tendangan voli ala akrobatik dari sisi kiri gawang yang tidak bisa diantisipasi oleh kiper Soviet, Rinat Dasaev.
Juara bertahan, Perancis, tak lolos babak kualifikasi untuk masuk ke putaran final ajang Piala Eropa kali ini. Sementara itu, raksasa Jerman Barat harus puas hanya mampu melangkah sampai babak semi final karena dikalahkan total football negeri kincir angin dengan skor 1-2.
Data Piala Eropa 1988
Tuan rumah: Jerman Barat
Waktu: 10- 25 Juni 1988
Teams: 8
Venue: Munich, Stuttgart, Hamburg, Frankfurt am Main, Gelsenkirchen, Cologne, Dusseldorf, Hannover
Juara: Belanda
Runners-up: Uni Soviet
Tempat ketiga: -
Statistik
Jumlah pertandingan: 15
Jumlah gol: 34
Rata-rata gol per partai: 2,27
Total penonton: 888,645
Rata-rata penonton per partai: 59,243
Top skorer: 5 gol – Marco Van Basten (Belanda)