Deretan Catatan Positif Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia

KOMPAS.com - Pelatih Shin Tae-yong kembali menorehkan catatan positif dengan mengantarkan timnas Indonesia melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kepastian tersebut didapat setelah tim Garuda mengalahkan Filipina 2-0 pada laga pamungkas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024) malam.

Tambahan tiga poin membuat Indonesia bertengger sebagai runner-up Grup F dengan koleksi 10 poin dari enam laga. 

Sebelumnya, Indonesia pernah tampil di Piala Dunia 1938, tetapi saat itu masih bernama Hindia Belanda.

Baca juga: Hasil Indonesia Vs Filipina: Menang 2-0, Garuda Lolos Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

KOMPAS.com/ADIL NURSALAM Thom Haye dan rekan-rekan se-kompatriotnya di Timnas Indonesia merayakan gol pembuka ke gawang Filipina dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2024 Zona Asia antara Indonesia vs Filipina, Selasa (11/6/2024) di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.

Keberhasilan menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini juga membuat level kompetisi Tim Garuda meningkat.

Pelatih Shin Tae-yong akan membimbing Rizki Ridho dkk melawan raksasa-raksasa Asia, seperti Korea Selatan, Arab Saudi, Jepang, China, dan Australia.

Sebelumnya, Shin Tae-yong telah menorehkan catatan positif lain bersama timnas Indonesia, berikut rangkuman yang dibuat Kompas.com:

1. Mengantarkan timnas U20 Indonesia Lolos ke Panggung Utama Piala Asia U20 2023

Shin Tae-yong mengantarkan timnas U20 Indonesia ke Piala Asia U20 2023. Catatan ini diharapkan mengembalikan tradisi Garuda Muda di ajang bergengsi ini.

Kala itu, Indonesia lolos ke Uzbekistan dengan status juara grup setelah meraih tiga kemenangan pada babak kualifikasi.

Sayangnya, pada putaran final, Arkhan Kaka dkk gagal melaju jauh karena hanya mengoleksi empat poin dan finis di peringkat ketiga.

Baca juga: 3 Fakta Timnas Indonesia Bekuk Filipina, Debut Manis Calvin Verdonk

2. Kembali Lolos ke Piala Asia Setelah 16 Tahun

Untuk lolos ke Piala Asia 2023, penikmat sepak bola Indonesia harus menunggu 16 tahun di ajang paling bergengsi se-Asia tersebut.

Sebelum 2023, Indonesia sudah mencatatkan empat kali penampilan, yakni pada tahun 1996, 2000, 2004, dan terakhir 2007 dengan status tuan rumah.

Namun, setelah 2007, prestasi Indonesia merosot dan tidak mampu bersaing hingga akhirnya Shin Tae-yong membawa angin perubahan.

KOMPAS.com/Adil Nursalam Skuad timnas Indonesia jelang kickoff melawan timnas Filipina pada laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

3. Mengantarkan Garuda Menembus Babak 16 Besar Piala Asia

Kemudian, ia menambah koleksi sejarah Indonesia dengan mengantar timnas senior untuk pertama kali lolos 16 besar Piala Asia yang digelar di Qatar pada Januari 2024.

Indonesia lolos melalui jalur peringkat ketiga terbaik meski hanya mencatat satu kemenangan dan tiga kekalahan, prestasi yang membanggakan. Indonesia harus bersaing melawan Irak, Jepang, dan Vietnam di babak penyisihan grup.

Satu-satunya kemenangan didapatkan atas Vietnam dengan skor tipis 1-0. Namun, Marselino Ferdinan dkk mampu tampil bersaing melawan Irak dan Jepang meskipun kalah dengan skor identik 1-3.

Baca juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kim Sang-sik Kecewa dengan Timnas Indonesia

4. Rangkaian Sejarah di Piala Asia U23 2024

Pada 12 September 2023, pelatih asal Korea Selatan itu mengantarkan timnas U23 Indonesia menang 2-0 melawan Turkmenistan. Kemenangan tersebut membawa Indonesia mencetak sejarah baru lolos ke panggung utama Piala Asia U23 2024 Qatar.

Kemudian, sejarah baru berlanjut dalam keikutsertaannya. Indonesia lolos ke babak 8 besar untuk pertama kalinya sebagai runner-up Grup C setelah mengalahkan Australia yang mempunyai sejarah juara.

Lalu, di babak 8 besar Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan secara dramatis melalui adu penalti.

Indonesia pun nyaris membuat sejarah lagi jika tidak menelan kekalahan di babak semifinal 0-2 atas Uzbekistan. Selanjutnya di perebutan tempat ketiga, Indonesia juga mengalami kekalahan dramatis 1-2 dari Irak.

Meskipun antiklimaks tetapi finis di posisi keempat dengan status debutan menjadi catatan yang istimewa. Pencapaian ini juga membuat Indonesia kini diperhitungkan di kompetisi kancah Asia.