KOMPAS.com - Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, mengaku sempat mendapat peringatan dari teman-temannya untuk tidak mengambil pekerjaan sebagai nakhoda kubu Setan Merah.
Musim pertama Erik ten Hag di Manchester United memang relatif sukses dengan Scott McTominay cs finis peringkat ketiga dan memenangi Piala Liga.
Namun, ia juga harus berkutat dengan beberapa problem internal di klub seperti dengan Mason Greenwood dan Cristiano Ronaldo.
Musim kedua Ten Hag kini bergulir lebih susah di dalam lapangan. Setan Merah telah mengalami enam kekalahan dari 15 laga pembuka musim.
Man United juga sudah kalah 10 kali di semua kompetisi musim ini, tercepat mencapai dobel digit kekalahan sejak 1973-74, musim mereka terdegradasi.
Baca juga: Man United Vs Chelsea 2-1, Pesan Erik ten Hag kepada Para Suporter
Di sisi lain, Man United masih terpaut hanya tiga poin dari tetangga mereka, Manchester City, berkat torehan empat kemenangan dari enam laga terakhir.
Bagi Ten Hag, menukangi Setan Merah adalah hal yang menggugah hatinya.
"Semua bilang, 'kamu tak bisa sukses di sana'. Mereka bilang itu mustahil. Saya? Saya ingin tantangan tersebut," ujarnya kepada fanzine United We Stand, dikutip dari Sky Sports.
"Saya tahu tidak akan mudah, tetapi ini adalah klub hebat dengan basis penggemar luar biasa."
"Orang-orang menyukai Manchester United, atau mereka menentang Man United. Saya suka klub-klub seperti ini. Ajax juga seperti ini."
Musim ini, Ten Hag harus menghadapi pemberitaan soal keretakan di skuadnya, suatu hal yang ia bantah dengan tegas dan klub pun sampai menskorsing media-media yang mengeluarkan kabar tersebut.
Baca juga: Hasil Man United Vs Chelsea: McTominay Bersinar, Setan Merah Menang 2-1
Ten Hag juga masih membekukan Jadon Sancho dari skuad tanpa terlihat akan ada jalan kembali bagi hubungan keduanya sebelum sang pemain meminta maaf.
Man United kini di ambang kedatangan pemilik saham minoritas baru, Grup INEOS di bawah Jim Ratcliffe.
Namun, sang pelatih tidak yakin akan ada pergerakan masif di bursa transfer musim dingin nanti.
"Saya tidak berpikir (kami akan belanja banyak)," katanya.
"Sebagai klub, Anda harus berkembang. Klub harus mengejar pemain jika dapat menemukan yang lebih baik dan realistis secara finansial dan dengan Financial Fair Play."
"Namun seringkali Anda tidak menarik pemain-pemain terbaik di musim dingin."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.