KOMPAS.com - Suhu ekstrem Kota Surabaya memberikan tantangan tambahan bagi pemain timnas U17 Indonesia saat menggelar latihan di Lapangan A Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (6/11/2023) malam.
Ini menjadi latihan pertama di lapangan dan jadwal resmi yang ditunjuk FIFA.
Panasnya Kota Pahlawan dikeluhkan penyerang timnas U17 Indonesia, Amar Brkic. Pemain Diaspora yang lahir dan tumbuh di Jerman tersebut mengaku masih membutuhkan waktu adaptasi dengan cuaca di Indonesia.
Maklum cuaca di Indonesia jauh lebih panas daripada Jerman, khususnya Kota Surabaya.
Berdasarkan data BMKG Jawa Timur, suhu Surabaya Raya bisa mencapai 36 derajat celsius di waktu siang. Adapun malam harinya rata-rata pada suhu 26 derajat celsius.
Baca juga: Piala Dunia U17 2023, Indonesia Jadi Tantangan Timnas Ekuador
Ia mengatakan, cuaca di Kota Surabaya menjadi tantangan paling berat sejauh ini.
"Latihan pertama di Jakarta sangat sulit buat saya. Setelah latihan, kepala sakit sedikit-sedikit, tetapi kondisi cuaca di Surabaya, sedikit lebih panas. Cuaca Jakarta jadi lebih hangat buat saya. Saya pikir tim akan lebih baik," katanya.
Kendati demikian, tantangan tersebut tidak lantas menjadi hambatan persiapan untuk menyongsong kickoff Piala Dunia U-17 yang tinggal hitungan jari.
Garuda Muda tidak boleh membuang waktu karena akan menghadapi tim kuda hitam, Ekuador dalam laga babak penyisihan Grup A di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (10/11/2023) malam.
Sesi latihan ini juga menjadi bagian proses untuk membiasakan diri bertanding nanti.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.