Digunakan Kontestan Piala Dunia U17 2023, Training Center Bali United Mendunia

KOMPAS.com - Manajemen Bali United menjalin kerja sama dengan salah satu organisasi internasional yang memperhatikan perkembangan sepak bola dunia yaitu Orange Veins.

Hubungan kerja sama terjalin untuk memberikan wadah dalam melakukan persiapan beberapa negara kontestan di ajang Piala Dunia U17 2023 Indonesia.

Karena itu, training center Bali United ramai digunakan untuk persiapan para kontestan Piala Dunia U17 2023.

Baca juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini: PSM Vs Persija, PSS Siapkan Performa Spesial Lawan Bali United

Saat ini ada empat negara tengah menjalani pemusatan latihan di training center berlatar pemandangan Pantai Purnama yang berada di Gianyar tersebut.

Keempat negara tersebut adalah Timnas USA, Meksiko, Kanada dan Jepang.

Timnas USA menjadi yang pertama melakukan pemusatan latihan, Minggu (29/10/2023) lalu.

Disusul kemudian dengan Timnas Meksiko dan Timnas Kanada baru memulai latihan Rabu (1/11/2023).

Sedangkan Timnas Jepang tiba paling akhir di Pulau Dewata itu, Kamis (2/11/2023) kemarin.

Saat ini keempat tim tersebut berbagi tempat dan bergantian menggunakan empat lapangan latihan berstandar FIFA yang milik tim Liga 1 2023-2024, Bali United.

Selain itu nantinya, Timnas Polandia dan Spanyol juga turut mencoba training center Bali United dalam rangkaian uji coba yang akan digelar tertutup.

Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri senang fasilitas lapangan milik tim dipercaya peserta Piala Dunia U17 2023 untuk melakukan persiapan. Bahkan permintaannya pun sangat tinggi.

“Kami dari manajemen tentu sangat senang sekali menerima minat antusias dari banyak peserta FIFA World Cup U17 yang ingin melakukan persiapan latihan di Training Center Bali United ini,“ ujar pria berkacamata itu.

“Tetapi yang bisa kami terima hanya 4 tim yaitu Meksiko, USA, Kanada dan Jepang,” imbuhnya.

Keterbatasan tersebut tidak lepas dari kesediaan lapangan latihan yang sudah siap dipakai. Ditambah lagi training center juga masih digunakan oleh klub Bali United untuk latihan.

Sehingga manajemen memutuskan untuk membatasi diri untuk menjaga kualitas dan kepuasan para tim.