Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luis Rubiales Diminta Mundur dari Posisi Presiden Federasi Spanyol

Kompas.com - 29/08/2023, 14:58 WIB
Leonardo Juan Ruiz Febrian,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para pimpinan regional federasi sepak bola Spanyol telah menuntut agar Luis Rubiales mengundurkan diri sekaligus menarik dukungan kepada ketua sepak bola tersebut.

Tuntutan tersebut tampaknya merupakan kebalikan dari apa yang terjadi pada pertemuan General Assembly RFEF (PSSI-nya Spanyol) pada Jumat (25/8/2023) di mana Rubiales (46) mengulangi kalimat “Saya tidak akan mengundurkan diri” sebanyak lima kali dan mendapat tepuk tangan meriah dari para anggota yang hadir.

Pidatonya yang mencela “feminisme palsu”, disambut dengan tepuk tangan meriah.

Pidato Rubiales mendapat kecaman beberapa pihak sementara dukungan terus datang untuk Hermoso.

Pada Minggu (27/8/2023), lebih dari sepekan pasca Rubiales meraih kepala Jenni Hermoso ke depan dan mencium bibirnya di panggung penyerahan trofi Piala Dunia Wanita, para presiden federasi sepak bola Spanyol ini dipanggil dalam sebuah rapat "penting" di Madrid untuk menilai dampak dari krisis tersebut.

Setelah enam jam mereka berkumpul, mereka menyapakati sebuah pernyataan bersama.

“Setelah kejadian terbaru dan perilaku tidak dapat diterima yang telah merusak citra sepak bola Spanyol, kami meminta agar Tuan Luis Rubiales segera mengajukan pengunduran dirinya sebagai presiden federasi sepak bola Spanyol,” tulis pernyataan resmi RFEF.

Selain tuntutan mundur, UEFA telah menolak permintaan federasi Spanyol untuk mengeluarkan tim dari sepak bola Eropa karena kontroversi Luis Rubiales.

Baca juga: Kontroversi Presiden RFEF Luis Rubiales Cium Bibir Jenni Hermoso, Sang Pemain Buka Suara

Sebelumnya, pada hari Jumat (25/8/2023), RFEF mengirimkan surat kepada UEFA yang meminta agar federasi dikeluarkan dari badan sepak bola tersebut karena keterlibatan pemerintah dalam kontroversi Rubiales

Peristiwa yang terjadi di sepak bola Spanyol ini memicu berbagai reaksi publik. 

Pada Senin, jaksa penuntut di pengadilan pidana utama Spanyol mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan awal mengenai apakah ciuman Rubiales yang tidak diminta terhadap Hermoso dapat dianggap sebagai pelecehan seksual.

Sore harinya, ratusan orang memadati alun-alun pusat di Madrid, dan meminta Rubiales mundur.

“Ini bukan sebuah kecupan, ini sebuah agresi,” teriak beberapa orang, sementara yang lain melambaikan tanda bertuliskan 'se acabo', atau “Ini sudah berakhir”.

Di antara mereka yang menghadiri rapat umum tersebut adalah Yolanda Díaz, menteri tenaga kerja dan wakil perdana menteri kedua di pemerintahan sementara negara tersebut.

“Pada hari Jumat kita melihat hal terburuk dalam masyarakat Spanyol, dari kejantanan struktural negara ini,” katanya kepada wartawan, mengacu pada pidato Rubiales di hadapan federasi.

“Mereka bertepuk tangan, mempermalukan, dan mengolok-olok seseorang yang wajib mereka lindungi berdasarkan undang-undang olahraga dan bukannya melakukan hal itu, mereka malah menimbulkan lebih banyak kerusakan, lebih banyak rasa sakit, lebih banyak kekesalan.”

Rubiales berusaha untuk menggambarkan ciuman itu sebagai suka sama suka, mengklaim bahwa dia telah bertanya kepada Hermoso apakah dia bisa memberinya kecupan dan dia menjawab: "Oke."

Baca juga: Federasi Sepak Bola Spanyol Resmi Minta Luis Rubiales Mundur Buntut Cium Paksa Pemain

Hermoso menolak anggapan bahwa ciuman itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Dia menggambarkan kata-kata Rubiales sebagai “sangat salah” dan mengatakan “percakapan tidak terjadi”.

Selain dari RFEF, sejumlah atlet juga memberikan dukungan untuk Hermosa.

Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, memberikan dukungan terhadap penyerang timnas Spanyol tersebut.

"Saya ingin memberikan dukungan tanpa syarat kepada Jennifer Hermoso dan para pemain. Saya mengutuk perilaku presiden Federasi Sepak Bola Spanyol. Saya menyesal bahwa orang-orang tidak membicarakan pencapaian bersejarah timnas Spanyol menjuarai Piala Dunia," ujar Xavi.

Dukungan juga datang dari kiper legenda Real Madrid, Iker Casillas.

"Kita seharusnya menghabiskan 5 hari ini membicarakan (pencapaian) gadis-gadis kita! Kebahagiaan yang telah mereka berikan! Seharusnya kita merayakan gelar perdana di sepak bola wanit," ujar sang kiper.

Meskipun banyak pihak yang mengecam tindakan Rubiales, ibu Rubiales, Angeles Beja membela putranya dan melakukan aksi mogok makan.

Ángeles akan terus melakukan mogok makan “siang dan malam” di sebuah gereja di Spanyol selatan sampai apa yang dia sebut “penganiayaan tidak manusiawi” terhadap putranya berakhir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com