“Kalau kita lebih menganjurkan pemeriksaan berbasis rumah sakit, supaya spesialis bidang profesi, atau ahlinya yang melakukan pemeriksaan. Sehingga, pemeriksaan lebih obyektif,” ujar dokter yang kini menjabat sebagai kepala Divisi Medis APPI tersebut.
“Kalau saya ada penambahan pemeriksaan functional testing yaitu perform test. Tujuannya untuk menyaring atau memberikan suatu data obyektif pada hasil-hasil pemeriksaan yang sifatnya objektif.”
“Misal, pemeriksaan ortopedi tergantung tangan dari pemeriksanya karena biasanya diperiksa fisiknya saja. Kita tambahkan perform test itu misal weight balance, sprint test, agility test, plank geometrik. Prinsipnya untuk simetrisitas antara kaki kanan atau kiri keseimbangan composite score,” tambahnya.
Dari data-data tersebut, tim dokter akan melaporkan gambaran kondisi pemain secara keseluruhan kepada klub maupun tim pelatih.
Kemudian, data ini bisa diolah tim pelatih untuk memberikan program khusus terhadap pemain bersangkutan.
Sebelum terlalu jauh, data tersebut biasa menjadi pertimbangan utama klub dan pelatih sebelum memulai persiapan.
“Hasil dari semua itu menunjukkan kelayakan apakah atlet ini layak bertanding atau tidak. Bisa juga dia mungkin layak bertanding tapi mempunyai risiko cedera atau kesehatan lainnya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.