GIANYAR, KOMPAS.com – Jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2023-2024 sejumlah tim gencar melakukan persiapan. Bali United bersiap dengan mengadakan upacara Tirta Yatra.
Tim-tim kontestan Liga 1 2023-2024 sudah mulai terlihat sibuk melakukan bongkar pasang pemain, pelatih, maupun ofisial.
Penjajakan kerja sama manajemen tim dengan pihak sponsor menjadi hal lain yang lumrah dilakukan dalam persiapan jelang bergulirnya kompetisi.
Bali United memiliki tradisi tersendiri sebelum menjalani bergulirnya musim baru, yaitu dengan melakukan Tirta Yatra atau sembahyang bersama.
Dalam kitab Yajur Weda, XIX. 30, Tirta Yatra dipahami sebagai perjalanan ke tempat-tempat suci atau pura untuk bersembahyang dan memperoleh air suci atau tirta.
Melalui pengabdian diperoleh kesucian, dengan kesucian didapatkan kemuliaan, dengan kemuliaan didapatkan kehormatan, dan dengan kehormatan diperoleh kebenaran. Itulah makna yang terangkum dalam Tirta Yatra.
Baca juga: Adilson Maringa ke Bali United: Gantikan Nadeo Argawinata, Target Juara
Sehingga, tradisi ini memiliki banyak manfaat individu pemain dan tim Bali United.
Melalui Tirta Yatra terjadinya proses penyegaran kembali terhadap mental dan fisik tim untuk mengarungi musim baru, sekaligus mengagumi keagungan Sang Maha Pencipta.
Tirta Yatra diikuti seluruh komponen Bali United, mulai dari manajemen, pelatih, pemain dan ofisial.
Mereka semua menggunakan pakaian adat Bali, Payas Alit. Pada Senin (22/5/2023) siang, kegiatan ini dimulai dari homebase tim di Stadion Kapten I Wayan Dipta, lalu menuju Pura Ulun Danu Batur dan Pura Penataran Agung Besakih.
Rombongan tim berjuluk Serdadu Tridatu memohon restu kepada Tuhan Yang Maha Esa jelang mengarungi musim baru.
Bali United yang bersiap mengarungi playoff internal Liga Champions Asia melawan PSM dan Liga 1 2023-2024 ingin diberikan hasil terbaik.
Baca juga: Teco Berikan Isyarat Nasib Brwa Nouri di Bali United terkait Skema Kuota Asing
Ini menjadi tradisi tahunan keempat yang telah dijalani pelatih Bali United, Stefano Cugurra. Ia dan seluruh anggota tim menjalankan kegiatan ini secara khusyuk.
Hal ini menunjukkan toleransi yang ada di Pulau Bali, termasuk di tim Bali United.
“Saya pikir acara ini adalah kegiatan tradisi yang positif untuk semua pemain maupun pelatih. Kegiatan ini sangat bagus untuk menunjukkan suasana keberagaman dan juga kekompakan dalam tim,” ucap Stefano Cugurra, pelatih yang biasa disapa Teco itu.